BEJANA TANAH LIAT
- Rincian
- Diterbitkan hari Jum'at, 08 Maret 2024 00:00
- Ditulis oleh Agung Waluyo Samadi
- Dibaca: 6524 kali
Baca: 2 KORINTUS 4:7-9
Namun, harta ini kami miliki dalam bejana tanah liat, supaya nyata bahwa kekuatan yang melimpah-limpah itu berasal dari Allah, bukan dari diri kami. (2 Korintus 4:7)
Bacaan Alkitab Setahun:
Ulangan 28-29
Kami mempunyai celengan ayam dari tanah liat yang sangat besar di teras depan rumah. Tiga tahun telah berjalan, rupiah demi rupiah terkumpul dalam celengan, baik uang logam maupun uang kertas. Berharap akan kami pecahkan ketika kedua anak kami menikah, sebagai tanda melepas masa lajang mereka. Tetapi belum genap waktunya, suatu hari seorang tamu tanpa sengaja memecahkan celengan itu. Ya, dapat dimengerti celengan itu bisa pecah karena terbuat hanya dari tanah liat.
Ayat di atas menjelaskan kekuatan kita sesungguhnya berasal dari Allah. Kita ibarat bejana dari tanah liat yang tidak berkuasa menyelamatkan dirinya sendiri. Kesadaran akan sumber kekuatan hanya dalam Kristus mendorong kita bersandar dan bergantung hanya kepada Allah. Kekayaan, jabatan, kepandaian, koneksi, prestasi dan sebagainya, bukanlah sumber kekuatan. Kita seharusnya senantiasa menjadikan Allah sebagai sumber kekuatan dengan cara: mengenyangkan diri kita dengan firman Allah (Mzm. 119:105), memercayai Allah dalam doa (Mzm. 5:3) dan memercayai Allah dengan melayani orang lain (Yoh. 21:15).
Hal-hal apakah yang selama ini kita anggap sebagai sumber kekuatan kita? Pilihan memang di tangan kita, namun Allah merindukan kita hidup bersandar dan bergantung sepenuhnya hanya kepada Dia. Hidup berkemenangan tiada terbatas hanya dapat diperoleh dari sumber kekuatan yang tiada terbatas pula, tidak mungkin dari diri kita yang terbatas ini.
—AWS/www.renunganharian.net
HIDUP BERKEMENANGAN TIADA TERBATAS HANYA DIPEROLEH
DARI SUMBER KEKUATAN YANG TIADA TERBATAS PULA
Anda diberkati melalui Renungan Harian®?
Jadilah berkat dengan mendukung pelayanan kami.
Rek. BCA No. 456 500 8880 a.n. Yayasan Pelayanan Gloria