TAK PERLU BERSUSAH PAYAH?
- Rincian
- Diterbitkan hari Kamis, 21 Juli 2022 00:00
- Ditulis oleh Go Hok Jin
- Dibaca: 10314 kali
Baca: AMSAL 10:22-24
Berkat TUHANlah yang menjadikan kaya, susah payah tidak akan menambahinya. (Amsal 10:22)
Bacaan Alkitab Setahun:
Amsal 6-10
Membaca nas renungan hari ini, apa hal pertama yang terlintas di benak kita? Dahulu saya sempat keliru memahami ayat ini, dengan menganggap, "Saya tak perlu rajin dan bekerja keras, toh katanya susah payah tidak menambah berkat yang telah Tuhan sediakan bagi saya." Namun, setelah semakin memahami kebenaran firman, saya mendapati bahwa pengertian tadi keliru, karena berkat Tuhan tak dapat dilepaskan dari kerajinan dan kerja keras.
Hal utama yang perlu kita pahami dari perkataan Amsal ini adalah "berkat Tuhan" sebagai penentu kondisi ekonomi seseorang. Namun, faktor penentu ini tidak lantas menghilangkan kewajiban untuk bekerja keras dan pentingnya ketekunan dalam bekerja. Dalam kata "berkat Tuhan" juga berarti kita perlu berhati-hati, karena tidak semua upaya atau kerja keras kita pasti diberkati, terutama jika hal itu tidak berkenan di hati-Nya. Frasa "susah payah tidak akan menambahinya" jika kita baca dalam terjemahan Alkitab Yang Terbuka (AYT) berarti "Dia tidak menambahkan kesusahan padanya". Artinya, dalam berkat yang Tuhan berikan, tidak akan disertai kesusahan hidup seperti halnya berkat menurut ukuran dunia yang dapat diperoleh dengan segala macam cara.
Jadi, tanpa mengabaikan pentingnya bersusah payah atau bekerja keras, mari letakkan pengharapan kita akan setiap hasil usaha kepada berkat dari tangan Tuhan yang pemurah itu. Ya, tanpa berkat yang Dia berikan, sekeras apa pun kita berusaha, bisa jadi hasilnya tak hanya membawa pada kekecewaan, tetapi dapat mengarah pada kesia-siaan.
—GHJ/www.renunganharian.net
BAGIAN KITA BEKERJA KERAS DAN RAJIN,
SUPAYA MELALUINYA BERKAT TUHAN DIALIRKAN
Anda diberkati melalui Renungan Harian®?
Jadilah berkat dengan mendukung pelayanan kami.
Rek. BCA No. 456 500 8880 a.n. Yayasan Pelayanan Gloria