TERHADAP ALLAH
- Rincian
- Diterbitkan hari Jum'at, 05 November 2021 00:00
- Ditulis oleh Hembang Tambun
- Dibaca: 7660 kali
Baca: KEJADIAN 39
“Bagaimanakah mungkin aku melakukan kejahatan yang besar ini dan berbuat dosa terhadap Allah? ” (Kejadian 39:9b)
Bacaan Alkitab Setahun:
Yohanes 11-12
Menjadi anak kesayangan ayahnya, membuat Yusuf dibenci saudara-saudaranya. Awalnya mereka berniat membunuhnya, namun memutuskan untuk menjualnya sebagai budak, dan mengarang kisah bohong kepada ayah mereka, Yakub.
Kemudian Yusuf menjadi orang kepercayaan di rumah Potifar, seorang pegawai istana Mesir. Perawakannya yang menarik membuat istri Potifar menyukainya dan menggodainya setiap hari (ay. 10). Menariknya, alasan Yusuf menolak berzina dengannya bukanlah karena ia takut jika ketahuan atau karena merasa berutang budi terhadap tuannya. Melainkan karena ia mengerti bahwa tindakan itu adalah suatu kejahatan dan dosa terhadap Allah sendiri. Sekalipun menderita di negeri asing, namun Yusuf tetap memelihara imannya kepada Allah.
Yusuf sungguh menyadari dampak dosa yang sering kali luput dari perhatian banyak orang. Suatu dosa atau kejahatan yang kita lakukan tidak hanya berdampak kepada mereka yang menderita karena tindakan kita. Namun, utamanya ialah terhadap Allah, sebab Dialah yang menjadi sumber segala hukum dan kebenaran. Jadi setiap dosa berarti dosa terhadap Allah bukan hanya kepada sesama. Selain Yusuf, Raja Daud juga menyadari hal ini sehingga ia berkata, “Terhadap Engkau sajalah aku telah berdosa” (Mzm. 51:6), setelah ia menyadari dosa perzinaannya dengan Batsyeba.
Setiap dosa merupakan tanda pemberontakan dan ketidaktaatan kita terhadap Allah. Karenanya kita tidak boleh menganggapnya remeh dan sepele.
—HT/www.renunganharian.net
MENYADARI BAHWA SETIAP DOSA YANG KITA LAKUKAN ADALAH DOSA MELAWAN
ALLAH SENDIRI, KIRANYA MENJAGA LANGKAH KITA TETAP DALAM KEBENARAN
Anda diberkati melalui Renungan Harian®?
Jadilah berkat dengan mendukung pelayanan kami.
Rek. BCA No. 456 500 8880 a.n. Yayasan Pelayanan Gloria