DEMI YANG UTAMA
- Rincian
- Diterbitkan hari Jum'at, 01 Oktober 2021 00:00
- Ditulis oleh Eko Elliarso
- Dibaca: 8263 kali
Baca: FILIPI 3:7-14
Tetapi apa yang dahulu merupakan keuntungan bagiku, sekarang kuanggap rugi karena Kristus. (Filipi 3:7)
Bacaan Alkitab Setahun:
Matius 1-4
Seorang petani memikul kayu bakar sedang dalam perjalanan pulang ketika adiknya menjemput. “Istrimu melahirkan!” seru adiknya. Petani itu berusaha bersegera. Tetapi, kayu bakar itu amat menghambat. “Buang kayu bakar itu,” desak adiknya, “istri dan anakmu menunggu!” Petani itu tersadar. Dia buang beban yang menghambatnya, dan berlari pulang untuk istri dan anaknya.
Tidak hanya hal buruk. Hal baik pun bisa membelenggu. Lihat kisah di atas. Bagi petani tradisional, kayu bakar itu penting. Tetapi, ketika yang penting berhadapan dengan yang utama, masalahnya adalah prioritas. Kayu bakar jelas tidak bisa dibandingkan dengan istri dan anak. Petani itu keliru karena ketika yang utama menunggu, dia mempertahankan hal lain yang nilainya jauh lebih kecil, yang menghambat langkahnya menuju yang utama.
Rasul Paulus memberi teladan. Dia dulu seorang Farisi, warga elite dengan banyak hal istimewa: kedudukan tinggi, fasilitas, dekat dengan penguasa, dan sebagainya. “Tetapi apa yang dahulu merupakan keuntungan bagiku, sekarang kuanggap rugi karena Kristus,” tulisnya (ay. 7). Semua yang dulu dia anggap berharga itu dia tinggalkan. Bahkan, dia merasa rugi karena pernah terbelenggu oleh hal-hal itu. Mengapa? Karena dia menemukan yang utama dalam hidup, yaitu Kristus.
Menanggalkan hal-hal berharga yang telah lama kita rangkul bukanlah soal mudah. Tetapi, hidup adalah soal prioritas. Dalam hidup sehari-hari, dan terutama dalam saat-saat pergumulan iman, kita selalu harus memilih yang utama.
—EE/www.renunganharian.net
KITA SELALU HARUS MEMILIH YANG UTAMA,
YANG PALING BERNILAI DALAM HIDUP.—O.S. Raille
Anda diberkati melalui Renungan Harian?
Jadilah berkat dengan mendukung pelayanan kami.
Rek. Renungan Harian BCA No. 456 500 8880 a.n. Yayasan Gloria