JASMERAH
- Rincian
- Diterbitkan hari Rabu, 18 Agustus 2021 00:00
- Ditulis oleh Hembang Tambun
- Dibaca: 8501 kali
Baca: DANIEL 5
“Tetapi tuanku, Belsyazar, anaknya, tidak merendahkan diri, walaupun tuanku mengetahui semuanya ini.” (Daniel 5:22)
Bacaan Alkitab Setahun:
Yeremia 15-18
“Jasmerah” adalah salah satu pernyataan Presiden Soekarno yang sering dikutip orang, yang kepanjangannya, “Jangan Sekali-kali Meninggalkan Sejarah” (walaupun banyak orang mengutipnya kurang tepat, dengan menyebut, “Jangan Sekali-kali Melupakan Sejarah”). Pernyataan ini beliau sampaikan dalam pidato kepresidenan tanggal 17 Agustus 1966, untuk mendorong kita terus belajar dari sejarah. Sebab masa kini tidak dapat dilepaskan dari masa lalu. Sejarah mengajarkan kita untuk tidak mengulangi kesalahan serupa, dan memberi kita pelajaran untuk hidup yang lebih baik.
Raja Belsyazar termasuk orang yang mengabaikan sejarah. Ia tidak belajar dari pengalaman pendahulunya, Nebukadnezar, yang meninggikan diri lalu direndahkan oleh Tuhan, kemudian menyadari kesalahannya dan ia pun meninggikan Allah (Dan. 4). Belsyazar mengadakan perjamuan besar-besaran dan menajiskan perkakas-perkakas Bait Suci Yerusalem yang dulu diambil Nebukadnezar, sambil memuji-muji berhala-berhalanya (ay. 23). Tindakan itu menunjukkan tidak adanya rasa hormat kepada Allah Israel. Lalu sepotong tangan muncul dan menuliskan sesuatu di dinding istana raja, yang kemudian dijelaskan oleh Daniel bahwa itu adalah penghakiman Allah yang akan mengakhiri kekuasaannya. Daniel mengecam Belsyazar yang gagal belajar dari kesalahan Nebukadnezar, padahal ia mengetahuinya (ay. 22).
Ternyata, sejarah juga dapat mengajarkan kita tentang jalan-jalan Allah. Dengan melihat-Nya bekerja di masa lalu, kita seharusnya belajar takut akan Dia dan menaati-Nya di masa kini.
—HT/www.renunganharian.net
BERBAGAI PENGALAMAN HIDUP DI MASA LALU,
SEHARUSNYA MENOLONG KITA MENAATI TUHAN DI MASA KINI
Anda diberkati melalui Renungan Harian?
Jadilah berkat dengan mendukung pelayanan kami.
Rek. Renungan Harian BCA No. 456 500 8880 a.n. Yayasan Gloria