Selamat Natal 2024 dan Menyongsong Tahun Baru 2025.
Tuhan senantiasa memberkati pelayanan kita bersama.
Glory to God in the highest.
PUJIAN SI TERTINDAS
- Rincian
- Diterbitkan hari Jum'at, 13 Agustus 2021 00:00
- Ditulis oleh Samuel Yudi Susanto
- Dibaca: 10239 kali
Baca: MAZMUR 22
Sebab Ia tidak memandang hina ataupun merasa jijik kesengsaraan orang yang tertindas, dan Ia tidak menyembunyikan wajah-Nya kepada orang itu, dan Ia mendengar ketika orang itu berteriak minta tolong kepada-Nya. (Mazmur 22:25)
Bacaan Alkitab Setahun:
Yesaya 64-66
Ada banyak kisah tentang penindasan. Penindasan bisa dialami siapa saja dan kapan saja. Bentuk penindasan pun bermacam-macam. Ada sekelompok orang yang diperlakukan begitu kejam bak sapi perah. Ada orang yang mengalami tindak kekerasan oleh orang terdekat. Hingga maraknya bentuk-bentuk penindasan verbal yang dialami oleh anak-anak. Apa pun bentuknya, penindasan selalu menimbulkan rasa sakit yang begitu hebat. Orang yang tertindas kerap digambarkan sebagai sebuah ketidakberdayaan. Hanya ada amarah di hati dan jeritan pilu yang kadang tak terucap.
Tertindas dan tak berdaya, kisah pilu inilah yang kita baca tentang pemazmur hari ini. Ia menjerit karena merasa diri ditinggalkan Allah. Ada amarah yang diluapkan karena ia merasa seruannya tidak dihiraukan Allah. Ia mencoba bertahan terhadap orang-orang yang terus-menerus mengolok-olok dan menghinanya. Ya, untuk sesaat pemazmur menjerit dalam ketidakberdayaannya, namun ia tidaklah meninggalkan Allah. Ia tetap percaya bahwa Allah akan memberinya kekuatan dan pengharapan. Itu sebabnya pemazmur berkata: “Aku akan memasyhurkan nama-Mu” (ay. 23).
Seperti pemazmur, penderitaan yang tak kunjung berhenti membuat kita merasa ditinggalkan Allah. Kita pun menjerit. Yesus pun menjerit hal yang sama saat tubuh-Nya terpaku di kayu salib. Tetapi kita belajar bahwa baik pemazmur maupun Yesus tidak meninggalkan Allah. Mampu tetap memuji Tuhan di tengah penindasan adalah perjuangan iman. Dalam pujian kepada Allah ada keyakinan bahwa Allah akan membebaskan kita dari derita.
—SYS/www.renunganharian.net
KETIKA KITA TETAP MEMILIH “JALAN IMAN” DI TENGAH PENINDASAN, KITA SEDANG MEYAKINI
BAHWA ALLAH TIDAK PERNAH TINGGAL DIAM MELIHAT PENDERITAAN KITA
Anda diberkati melalui Renungan Harian?
Jadilah berkat dengan mendukung pelayanan kami.
Rek. Renungan Harian BCA No. 456 500 8880 a.n. Yayasan Gloria