SAAT DIFITNAH
- Rincian
- Diterbitkan hari Jum'at, 18 Jun 2021 00:00
- Ditulis oleh Hembang Tambun
- Dibaca: 9715 kali
Baca: AMOS 7:7-17
Lalu berkatalah Amazia kepada Amos: “Pelihat, pergilah, enyahlah ke tanah Yehuda! Carilah makananmu di sana dan bernubuatlah di sana!” (Amos 7:12)
Bacaan Alkitab Setahun:
Ayub 13-16
Amos adalah seorang peternak domba dan pemungut buah ara hutan. Ia berasal dari Tekoa, sebuah wilayah di Yehuda, Israel Selatan, berjarak sekitar 16 km dari Yerusalem. Namun kemudian, Tuhan mengutusnya untuk menyampaikan berita penghukuman dan peringatan kepada raja Israel Utara, karena ketidaksetiaan mereka kepada Allah. Lalu Imam Amazia mengusir Amos, menyuruhnya agar kembali ke negerinya. Ia juga menuduh Amos hanya mencari makan dengan nubuat-nubuat tersebut.
Padahal Amazia sendirilah yang mencari makan dari jabatannya sebagai imam di Betel, salah satu pusat ibadah tandingan yang dibangun oleh Yerobeam bin Nebat (1Raj. 12:29). Sang raja membuat patung berhala di sana, mengangkat para imam sesukanya, dan menjadikannya pusat peribadatan, agar penduduknya tidak lagi pergi beribadah ke Bait Allah di Yerusalem. Ia juga mengangkat nabi-nabi untuk bernubuat sesuai kemauannya sendiri. Kejahatan itu kemudian diwarisi oleh semua raja Israel Utara, sehingga Allah murka atas mereka.
Amos tidak marah atau berkecil hati saat ia difitnah. Dengan tenang ia mengakui bahwa ia hanyalah peternak biasa. Ia menegaskan bahwa ia tidak punya motif jahat terselubung. Ia tidak mencari keuntungan sendiri. Namun karena Tuhan mengutusnya untuk menyampaikan kebenaran, maka ia taat. Itulah yang membuatnya dapat teguh berdiri. Dan itulah juga yang perlu kita lakukan saat berhadapan dengan fitnah di saat kita memberitakan kebenaran.
—HT/www.renunganharian.net
SAAT KITA BERDIRI TEGUH DALAM KEBENARAN FIRMAN TUHAN,
KITA TIDAK PERLU MENCEMASKAN BERBAGAI FITNAH DAN TUDUHAN
Anda diberkati melalui Renungan Harian?
Jadilah berkat dengan mendukung pelayanan kami.
Rek. Renungan Harian BCA No. 456 500 8880 a.n. Yayasan Gloria