KISAH IKABOD
- Rincian
- Diterbitkan hari Kamis, 11 Maret 2021 00:00
- Ditulis oleh Samuel Yudi Susanto
- Dibaca: 10553 kali
Baca: 1 SAMUEL 4
Ia menamai anak itu Ikabod, katanya: “Telah lenyap kemuliaan dari Israel”—karena tabut Allah sudah dirampas dan karena mertuanya dan suaminya. (1 Samuel 4:21)
Bacaan Alkitab Setahun:
Ulangan 29-31
Ikabod adalah nama dari cucu imam Eli, yang dilahirkan di hari Imam Eli meninggal. Arti nama Ikabod adalah “telah lenyap kemuliaan dari orang Israel”. Hari itu, orang Israel mengalami kekalahan yang besar ketika melawan bangsa Filistin. Peristiwa itu menunjukkan hilangnya kemuliaan bangsa Israel oleh karena Tuhan telah meninggalkan mereka. Ketika mereka kalah, mereka mencoba mengatasinya dengan mengambil tabut dan meletakkannya di perkemahan tentara. Mereka berpikir bahwa “Tabut Allah” itu akan mampu menolong mereka. Ya, bangsa Israel telah menjadikan tabut tak ubahnya sebagai “jimat” yang memberi kemenangan. Mereka telah memberhalakan tabut itu. Bangsa itu tak hanya kalah lebih hebat lagi untuk kedua kalinya, Tabut Allah pun dirampas musuh.
Bukankah sebagai bangsa yang sudah menerima hukum Taurat, seharusnya mereka sadar bahwa memberhalakan benda/tabut adalah dosa di mata Tuhan? Tapi kejahatan telah membutakan mata rohani mereka sehingga mereka sengaja melakukannya. Artinya, mereka tidak lagi menghormati firman Tuhan! Kelahiran Ikabod, akan selalu dikenang umat Israel.
Kisah Ikabod ditulis untuk mengingatkan kita bahwa tidak ada kemuliaan Tuhan saat hidup kita mulai berkompromi dengan dosa. Tuhan menghendaki agar kita sungguh-sungguh menghormati kekudusan-Nya dan tidak sembarangan memperlakukan-Nya demi memenuhi ambisi pribadi. Kemuliaan-Nya hanya akan selalu tinggal dalam kehidupan orang-orang yang menghormati-Nya, tetapi siapa merendahkan-Nya akan binasa.
—SYS/www.renunganharian.net
TIDAK ADA LAGI KEMULIAAN TUHAN DALAM HIDUP
ORANG YANG TIDAK MENGHORMATI KEKUDUSAN-NYA
Anda diberkati melalui Renungan Harian?
Jadilah berkat dengan mendukung pelayanan kami.
Rek. Renungan Harian BCA No. 456 500 8880 a.n. Yayasan Gloria