MENOLAK KEBENARAN
- Rincian
- Diterbitkan hari Jum'at, 26 Jun 2020 00:00
- Ditulis oleh Go Hok Jin
- Dibaca: 9907 kali
Baca: 2 Timotius 4:1-5
Karena akan datang waktunya, orang tidak dapat lagi menerima ajaran sehat, tetapi mereka akan mengumpulkan guru-guru menurut kehendaknya untuk memuaskan keinginan telinganya. (2 Timotius 4:3)
Bacaan Alkitab Setahun:
Mazmur 1-9
Seorang pria, dikenal baik dalam lingkungan jemaat dan sudah beristri, merasa terpanggil untuk menjadi pemberita Injil. Masalahnya, ia hanya berfokus pada seorang wanita, dengan alasan ingin “memenangkan” bagi Kristus. Mereka juga terlihat sering berdua pergi ke gereja, tanpa pernah melibatkan istrinya. Ketika seorang temannya mencoba mengingatkan, ia tetap berkeras meneruskan perbuatannya. Protes sang istri pun diabaikannya, sampai saat ajal menjemput pria tersebut.
Hari-hari ini tampaknya menjadi penggenapan dari nubuatan yang disampaikan Paulus melalui suratnya kepada Timotius. Bukankah kini semakin banyak orang yang menolak ajaran sehat dan lebih menyukai pengajaran-pengajaran yang memuaskan keinginan dan hawa nafsu mereka? Ajaran sehat pun tak lagi menjadi minat, meskipun mereka tahu bahwa ajaran sehat itu berisi kebenaran dari Allah (ay. 4). Pria dalam kisah di atas mungkin telah mengalami nurani yang mati, sehingga hal yang jelas keliru—bahkan menurut norma masyarakat—tetap dilakukannya demi kesenangan hatinya. Ironisnya, menginjil bahkan dipakainya sebagai alasan untuk membenarkan diri!
Fenomena umat Tuhan yang menolak ajaran sehat demi kepentingan pribadi dapat dialami oleh siapa saja, terutama bagi mereka yang kurang waspada. Mulai dari orang Kristen awam sampai hamba Tuhan tenar, jika tidak waspada dapat terkena jerat yang sama. Tak ada cara lain untuk menolaknya, kecuali komitmen untuk menerima kebenaran dan ajaran sehat, sesakit dan sesulit apa pun prosesnya!
—GHJ/www.renunganharian.net
ORANG YANG MERASA DIRINYA BENAR,
AKAN SULIT DISADARKAN DARI KESALAHANNYA
Anda diberkati melalui Renungan Harian?
Jadilah berkat dengan mendukung pelayanan kami.
Rek. Renungan Harian BCA No. 456 500 8880 a.n. Yayasan Gloria