BIJAK MENGELOLA BERKAT
- Rincian
- Diterbitkan hari Minggu, 23 Februari 2020 00:00
- Ditulis oleh Linawati Santoso
- Dibaca: 11249 kali
Baca: 1 Samuel 30:26-31
Apabila harta makin bertambah, janganlah hatimu melekat padanya. (Mazmur 62:11b)
Bacaan Alkitab Setahun:
Bilangan 23-25
Banyak orang, termasuk kita, suka berdoa meminta berkat. Sayangnya, begitu diberkati, mayoritas tidak tahu bagaimana mengelolanya. Ditimbun dan ditimbun, tanpa sadar lama-kelamaan hati ini sudah menjadi tamak. Berkat malah berubah menjadi jerat.
Sekembali dari pertempuran melawan orang-orang Amalek, bukan hanya memperoleh kemenangan dan membawa kembali orang-orangnya yang tertawan, Daud juga mendapatkan banyak jarahan. Menariknya, ia tidak menimbun jarahan itu demi memperkaya diri, melainkan mengirimkan sebagian kepada para tua-tua di Yehuda. Tindakan Daud merupakan bukti kalau ia tidak mencondongkan hatinya kepada harta benda. Bagi Daud, perlindungan, penyertaan dan perkenanan Allah jauh lebih berharga ketimbang emas, perak dan permata. Mungkin ini salah satu alasan mengapa Daud dikatakan sebagai seorang yang berkenan di hati Tuhan (Kis. 13:22).
Mudah bagi Tuhan untuk memberkati kita, bahkan sampai berkelimpahan. Bukankah memberkati juga adalah tujuan Yesus datang ke dunia ini (Yoh. 10:10)? Pertanyaannya: “Begitu kita diberkati, akankah hati ini tetap melekat kepada Sang Pemberi Berkat?” Ingatlah, selalu ada maksud di balik tindakan Tuhan, termasuk ketika Dia memberikan berkat! Karenanya sebelum berdoa meminta berkat, adalah terlebih bijaksana jika kita berdoa meminta kesiapan hati serta hikmat untuk mengelolanya. Supaya seperti Daud, semakin kita diberkati, maka makin gemarlah hati kita mengalirkan berkat kepada orang lain yang membutuhkan.
—LIN/www.renunganharian.net
BERKAT BARU BENAR-BENAR MENJADI BERKAT APABILA DILETAKKAN
PADA TANGAN ORANG-ORANG YANG TAHU MENGELOLA BERKAT
Anda diberkati melalui Renungan Harian?
Jadilah berkat dengan mendukung pelayanan kami.
Rek. Renungan Harian BCA No. 456 500 8880 a.n. Yayasan Gloria