KARIER TERHORMAT
- Rincian
- Diterbitkan hari Senin, 12 Agustus 2019 00:00
- Ditulis oleh Heman Elia
- Dibaca: 9837 kali
Baca: Kejadian 39
Dan kepala penjara tidak mencampuri segala yang dipercayakannya kepada Yusuf, karena TUHAN menyertai dia dan apa yang dikerjakannya dibuat TUHAN berhasil. (Kejadian 39:23)
Bacaan Alkitab Setahun:
Yesaya 58-63
Apakah yang menjadi standar kepuasan jika Anda bekerja? Penghasilan besar? Jenjang karier yang Anda raih? Prestasi yang Anda hasilkan? Lalu seandainya semua yang telah disebutkan itu tidak tersedia, apakah Anda tetap akan bekerja sebaik-baiknya?
Salah satu kisah yang memperlihatkan semangat kerja yang luar biasa adalah Yusuf. Awalnya Yusuf terpaksa bekerja tanpa gaji karena dijual oleh kakak-kakaknya. Pekerjaannya sebagai budak yang terasing dari keluarganya bukanlah kondisi yang menyenangkan. Tanpa kepastian, tanpa hari depan. Namun ia bekerja tanpa dendam dan tidak pula bersungut-sungut. Godaan untuk berbuat dosa dari istri majikannya sendiri dapat ditepisnya. Namun akibatnya, hidupnya makin terpuruk dalam penjara. Tetapi Yusuf tetap bekerja sebaik-baiknya. Mengapa? Karena dia hidup di hadapan TUHAN. Kepercayaan pun datang menghampirinya meskipun Yusuf masih berada di penjara. Hal yang terindah, TUHAN membuat Yusuf berhasil untuk apa yang dikerjakannya.
Tidak mudah bekerja dalam kondisi pekerjaan yang buruk. Namun lingkungan yang baik pun dapat membuat kita kehilangan semangat kerja. Jika itu yang terjadi, marilah kita memeriksa diri. Apakah kita cenderung menyalahkan keadaan? Atau mungkin kita didera oleh rasa tidak puas dan kekhawatiran? Adakah kita masih hidup di hadapan Tuhan dan berelasi dengan-Nya? Lalu, apakah kita sudah bekerja sebaik-baiknya? Sesungguhnya, karier apa pun dapat menjadi terhormat bila kita memberikan hasil kerja yang memuliakan nama-Nya.
—HEM/www.renunganharian.net
HIDUP DI HADAPAN TUHAN DAN BEKERJA SEBAIK-BAIKNYA
ADALAH KUNCI KEBERHASILAN DALAM BERKARIER
Anda diberkati melalui Renungan Harian?
Jadilah berkat dengan mendukung pelayanan kami.
Rek. Renungan Harian BCA No. 456 500 8880 a.n. Yayasan Gloria