MERENDAHKAN DIRI
- Rincian
- Diterbitkan hari Senin, 24 September 2018 00:00
- Ditulis oleh Eddy Nugroho
- Dibaca: 13774 kali
Baca: Filipi 2:1-11
Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib. (Filipi 2:8)
Bacaan Alkitab Setahun:
Yunus 1-4
Kekuatan komunitas orang percaya terletak pada kesatuan hati, pikiran, kasih, jiwa, dan tujuan di antara para anggotanya. Sebaliknya, anggota yang mementingkan diri sendiri akan mengancam keutuhan komunitas. Ia menganggap dirinya yang paling hebat dan penting. Orang seperti ini sulit bekerja sama dengan orang lain. Baginya, keutuhan komunitas bukanlah prioritas.
Paulus melihat adanya ancaman perpecahan di tengah jemaat Filipi, yaitu sikap mementingkan diri, menganggap orang lain tidak penting. Sikap ini merupakan wujud kesombongan karena menganggap diri lebih hebat daripada orang lain. Paulus pun mengajak segenap jemaat untuk memiliki pikiran dan perasaan yang terdapat di dalam Kristus Yesus. Yesus sendiri rela melepaskan identitas ilahi-Nya dengan segala hak istimewa-Nya. Dia mengabaikan kemuliaan diri-Nya, membiarkan diri dihina, direndahkan, disiksa, bahkan dibunuh demi keselamatan manusia. Yesus telah merendahkan diri-Nya sebagai hamba yang hina demi memulihkan harkat hidup manusia dan mempersekutukan mereka kembali dengan Allah, Sang Sumber Hidup.
Merendahkan diri memang bukan perkara mudah. Memerlukan kebesaran jiwa untuk melakukannya. Kita perlu berlatih untuk merendahkan diri dan menganggap orang lain lebih penting dalam relasi kita dengan sesama, khususnya di antara orang percaya. Misalnya, saat berbeda pendapat dalam hal-hal yang tidak prinsip, bersediakah kita mengalah dan mendukung ide orang lain?
—ENO/www.renunganharian.net
KEUNGGULAN KARAKTER SESEORANG TERLIHAT
DALAM KESEDIAANNYA UNTUK MERENDAHKAN DIRI
Anda diberkati melalui Renungan Harian?
Jadilah berkat dengan mendukung pelayanan kami.
Rek. Renungan Harian BCA No. 456 500 8880 a.n. Yayasan Gloria