TEGURAN DI KALA NYAMAN
- Rincian
- Diterbitkan hari Minggu, 27 Mei 2018 00:00
- Ditulis oleh Richard Tri Gunadi
- Dibaca: 12392 kali
Baca: Wahyu 3:14-22
“Siapa yang Kukasihi, ia Kutegur dan Kuhajar; sebab itu, bersungguh-sungguhlah dan bertobatlah!” (Wahyu 3:19)
Bacaan Alkitab Setahun:
2 Tawarikh 21-24
Seorang teman menegur saya karena berhenti dari sebuah pelayanan. Beberapa tahun lalu saat belum punya sepeda motor dan keuangan saya belum sebaik sekarang, saya aktif pelayanan anak kurang mampu. Saya rela pulang pergi satu jam ke tempat pelayanan mengayuh sepeda. Saya sisihkan uang untuk mendukung pelayanan itu. Namun, saat keuangan saya meningkat dan memiliki sepeda motor, saya tidak melayani lagi. Sibuk bekerja menjadi alasan pembenaran.
Salah satu bukti Tuhan mengasihi kita adalah Dia menegur dan menghajar kita, agar kita sadar dan berbalik. Karena ditegur dan dihajar tidak enak, Tuhan mau kita rela hati dan bertobat. Jemaat Laodikia kaya dan kelebihan harta benda. Sayangnya, kenyamanan dan kelebihan yang mereka miliki membuat pekerjaan mereka suam-suam kuku dan Tuhan tidak suka. Tuhan mengatakan Dia akan memuntahkan mereka dari mulut-Nya (ay. 16). Hal yang sama berlaku untuk kita. Kita harus bersyukur mengalami banyak pertumbuhan secara jasmani sehingga kondisi kita sekarang jauh lebih baik dibandingkan sebelumnya. Namun, pertumbuhan rohani juga harus terjadi sehingga kenyamanan dan kelebihan yang ada tidak membuat kita suam-suam kuku.
Senyaman dan seenak apa pun kondisi kita sekarang, kita harus terus bertumbuh dan giat dalam pekerjaan Tuhan. Kalau kita mulai suam-suam kuku dan mendapat teguran atau peringatan yang menyakitkan dari siapa pun, relakanlah hati dan bertobatlah. Jangan sampai rohani kita akhirnya mati karena tidak mau mendengarkan teguran.
—RTG/www.renunganharian.net
RELAKANLAH HATI DAN BERTOBATLAH SAAT SESEORANG
MENEGUR KITA YANG MULAI SUAM-SUAM KUKU
Anda diberkati melalui Renungan Harian?
Jadilah berkat dengan mendukung pelayanan kami.
Rek. Renungan Harian BCA No. 456 500 8880 a.n. Yayasan Gloria