TAK ADA LAGI PEMISAH
- Rincian
- Diterbitkan hari Selasa, 27 Maret 2018 00:00
- Ditulis oleh Yuniar Dwi S.
- Dibaca: 11408 kali
Baca: Matius 27:45-56
Lihatlah, tirai Bait Suci terkoyak menjadi dua dari atas sampai ke bawah. Terjadilah gempa bumi dan bukit-bukit batu terbelah. (Matius 27:51)
Bacaan Alkitab Setahun:
Hakim-Hakim 12-14
Wartel (warung telekomunikasi) adalah bilik ajaib yang digunakan jutaan warga Indonesia untuk bercakap-cakap dengan kerabatnya yang jauh. Warga bisa bertelepon sepuasnya, lalu langsung membayar tagihan biayanya. Saat seseorang rindu ingin bercakap-cakap dengan orang lain, wartel menjadi pengantara yang paling efektif. Warung jasa telekomunikasi ini menjadi andalan banyak orang ketika penggunaan telepon genggam belum meluas seperti sekarang.
Saat kematian Yesus, gempa bumi terjadi dan tabir Bait Allah terbelah menjadi dua dari atas sampai bawah (ay. 51). Sebelumnya tabir itu memisahkan ruangan di Bait Suci (Kel. 26:33). Ada tempat kudus dan tempat maha kudus, dan hanya orang-orang yang dikhususkan Allah yang diperkenankan masuk ke sana. Kepala pasukan dan prajurit yang menjaga Yesus menjadi takut melihat peristiwa ini, lalu tertegun dan tersadar bahwa sesungguhnya Dialah Anak Allah (ay. 54). Peristiwa ini merupakan anugerah yang besar bagi setiap orang percaya, memungkinkan kita untuk bertemu dengan Allah tanpa ada pemisah. Penebusan-Nya di kayu salib membuat kita bisa berjumpa dengan Dia setiap waktu melalui doa dan penyembahan. Allah sudah berkurban untuk menyediakan pintu agar kita bisa datang khusus kepada-Nya.
Sudahkah kita bersyukur akan anugerah Allah yang begitu besar tersebut? Anugerah untuk berjumpa dengan Dia setiap waktu tanpa ada lagi pemisah sudah disediakan bagi kita yang percaya pada-Nya. Datanglah kepada-Nya melalui jam-jam doa khusus yang sudah kita rencanakan.
—YDS/www.renunganharian.net
LUANGKAN WAKTU UNTUK BERDOA
DAN RASAKAN HIDUP BERSAMA TUHAN ITU NIKMAT!
Anda diberkati melalui Renungan Harian?
Jadilah berkat dengan mendukung pelayanan kami.
Rek. Renungan Harian BCA No. 456 500 8880 a.n. Yayasan Gloria