MENDENGAR NASIHAT
- Rincian
- Diterbitkan hari Sabtu, 25 November 2017 00:00
- Ditulis oleh Yuniar Dwi S.
- Dibaca: 13880 kali
Baca: Keluaran 18:13-27
Musa mendengarkan perkataan mertuanya itu dan dilakukannyalah segala yang dikatakannya. (Keluaran 18:24)
Bacaan Alkitab Setahun:
1 Korintus 5-9
Menjadi pemimpin rohani bukanlah keputusan yang mudah. Saat terpanggil menjadi pemimpin rohani, seseorang harus memikirkan pertumbuhan rohani jemaat dan senantiasa memperbaiki diri, agar lebih optimal dalam melayani Tuhan dan gereja-Nya. Namun, kesibukan kerap membuatnya kelelahan secara fisik dan mental. Begitulah situasi Musa saat menjalani panggilan sebagai pemimpin Israel.
Musa mesti menghadapi bangsa Israel yang tegar tengkuk. Namun, ia berusaha memimpin dan melayani bangsa Israel dengan sebaik mungkin. Ia menunjukkan sikap rendah hati dengan kesediaannya untuk belajar pada mertuanya. Imam Yitro mengerti beban dan kelelahan Musa saat itu. Ia menasihati Musa untuk mengangkat hakim-hakim guna mengurangi bebannya (ay. 17-23). Musa mendengarkan nasihat mertuanya yang dapat mengoptimalkan pelayanannya (ay. 24)—suatu bukti akan kerendahan hatinya.
Beban pelayanan begitu berat dan kadang-kadang kita tidak dapat memikulnya seorang diri. Jika kita kelelahan, akhirnya pelayanan kita malah tidak efektif atau kita bisa melupakan waktu teduh bersama Tuhan. Itu berbahaya sekali bagi kondisi kerohanian kita! Jika ada seseorang yang bersedia menasihati, cernalah baik-baik, siapa tahu nasihat itu berguna bagi kita. Saat kita hebat, kita perlu ingat bahwa kita perlu banyak penasihat yang dapat menolong kita bertumbuh baik secara pribadi maupun dalam pelayanan yang sudah Tuhan percayakan saat ini.
—YDS/www.renunganharian.net
MINTALAH TUHAN MEMBERI TELINGA
UNTUK KITA MAU MENDENGARKAN NASIHAT ORANG LAIN
Anda diberkati melalui Renungan Harian?
Jadilah berkat dengan mendukung pelayanan kami.
Rek. Renungan Harian BCA No. 456 500 8880 a.n. Yayasan Gloria