SALING MENEGUR
- Rincian
- Diterbitkan hari Senin, 20 November 2017 00:00
- Ditulis oleh Monica Petra Karunia
- Dibaca: 12012 kali
Baca: Matius 18:15-20
Seorang kawan memukul dengan maksud baik, tetapi seorang lawan mencium secara berlimpah-limpah. (Amsal 27:6)
Bacaan Alkitab Setahun:
Roma 4-7
Seorang bendahara gereja terbongkar telah menggelapkan uang gereja. Ia mengakui perbuatannya dan meminta maaf. Semula majelis merasa iba dan memutuskan tidak menuntut ganti rugi atas uang yang telah hilang. Namun, seorang warga merasa hal ini perlu dibereskan. Kejadian seperti itu tidak boleh didiamkan saja. Setelah dibicarakan ulang dalam rapat majelis, bendahara itu diminta bertanggung jawab dengan mengganti uang yang diselewengkannya.
Ketika ada pengurus atau warga gereja melakukan kesalahan, sering tidak ada yang berani untuk menegur. Berbagai alasan dikemukakan, seperti sungkan, tidak tega, dan kasihan. Apalagi jika si pelaku orang yang cukup terpandang. Antara percaya dan tidak percaya kalau orang itu berbuat kesalahan sehingga orang lain takut untuk menegur. Namun, firman Tuhan menegaskan bahwa kita harus menegur saudara kita yang berbuat dosa di bawah empat mata. Kita mengawalinya dengan teguran secara pribadi. Jika cara itu tidak berhasil, saudara kita masih tidak mau berbalik dari dosanya, kita boleh melibatkan orang-orang yang dianggap dewasa secara rohani untuk menegurnya.
Allah hadir dalam persekutuan orang percaya (ay. 20). Ketika kita menegur atau menasihati saudara yang melakukan pelanggaran, kita perlu meminta hikmat Tuhan. Kiranya Tuhan melembutkan hatinya sehingga ia menyadari kesalahannya dan bertobat. Dengan demikian, kita saling membangun di dalam iman kepada Tuhan.
—MPK/www.renunganharian.net
TEGURAN KITA BISA MENJADI DUKUNGAN YANG SANGAT BERARTI
BAGI SESAMA KITA UNTUK BERTUMBUH
Anda diberkati melalui Renungan Harian?
Jadilah berkat dengan mendukung pelayanan kami.
Rek. Renungan Harian BCA No. 456 500 8880 a.n. Yayasan Gloria