TERLANJUR MENGIKAT PERJANJIAN
- Rincian
- Diterbitkan hari Jum'at, 19 Mei 2017 00:00
- Ditulis oleh Go Hok Jin
- Dibaca: 10637 kali
Baca: Yosua 9:1-21
Maka Yosua mengadakan persahabatan dengan mereka dan mengikat perjanjian dengan mereka, bahwa ia akan membiarkan mereka hidup; dan para pemimpin umat itu bersumpah kepada mereka. (Yosua 9:15)
Bacaan Alkitab Setahun:
1 Tawarikh 24-26
Seorang laki-laki yang bercerai berkata pada hamba Tuhan, “Saya tidak menyangka kalau dampak perpisahan itu ternyata sangat buruk bagi anak kami.” Sekalipun berempati terhadap pengalaman pahit laki-laki itu, ia tak bisa berbuat banyak. Ia menyayangkan, pemahaman itu baru setelah perceraian terjadi. Nasi telah menjadi bubur, perceraian itu kini hanya mendatangkan penyesalan yang berlarut-larut.
Yosua pernah keliru mengambil keputusan ketika ia mengikat perjanjian dengan penduduk Gibeon tanpa melibatkan Allah (ay. 14). Sebetulnya orang Israel sempat mencurigai penduduk Gibeon, tetapi akhirnya mereka bertindak gegabah, lalu mengikat perjanjian dengan bangsa asing itu (ay. 7-14). Seandainya mereka bertanya kepada Allah dan mencari tahu kehendak-Nya sebelum memutuskan, niscaya mereka tidak akan mengambil keputusan yang keliru. Akibatnya, Yosua dan bangsa Israel harus menanggung akibat dari keputusan keliru tersebut untuk jangka waktu yang lama (ay. 19-21).
Dalam hidup ini, keputusan yang berkaitan dengan perjanjian atau komitmen akan berdampak besar dan lama, misalnya keputusan untuk menikah, bercerai, menerima pekerjaan, berpindah pekerjaan, dan sebagainya. Mereka yang tidak melibatkan Allah berpotensi mengambil keputusan yang keliru. Apakah kita sedang mempertimbangkan sesuatu yang berkaitan dengan perjanjian atau komitmen? Berhati-hatilah sebelum memutuskan, supaya kelak kita tidak akan mengalami penyesalan yang tiada berujung! —GHJ
KETIKA TUHAN DILIBATKAN DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN,
DIA AKAN MENUNTUN DAN MENGARAHKAN KITA
Anda diberkati melalui Renungan Harian?
Jadilah berkat dengan mendukung pelayanan kami.
Rek. Renungan Harian BCA No. 456 500 8880 a.n. Yayasan Gloria