TUKANG CUCI PIRING
- Rincian
- Diterbitkan hari Jum'at, 12 Mei 2017 00:00
- Ditulis oleh Eko Elliarso
- Dibaca: 10527 kali
Baca: Yesaya 9:5
Akuilah Dia dalam segala lakumu ... (Amsal 3:6)
Bacaan Alkitab Setahun:
1 Tawarikh 3-5
“Mereka tak peduli apa pun arahan saya”, keluhnya. Dulu, panitia memintanya menjadi penasihat. “Anda sangat kompeten”, kata mereka waktu itu. Ternyata, mereka hanya memanfaatkan popularitasnya. Panitia bertindak sesuka hati. Pertimbangannya tidak pernah digubris. Jika kesulitan timbul, barulah mereka datang memintanya memberi solusi. “Tak ada gunanya saya di sana”, ujar pria itu. “Saya akan mengundurkan diri”.
Diposisikan seakan terhormat, tetapi perkataannya diabaikan, nasihatnya tak digubris. Hanya tiap kali masalah datang, diminta memberikan solusi. Seperti itulah sikap kita kepada Tuhan. Puja-puji kita nyanyikan untuk-Nya. Kita sanjung Dia sebagai Penasihat Ajaib. Tetapi, de facto, kita tidak menggubris nasihat-Nya. Kita melangkah tanpa memedulikan kehendak-Nya. Jika masalah datang, barulah kita mengungsi kepada-Nya.
Penasihat Ajaib itu kita jadikan “Tukang Cuci Piring”, tidak pernah kita ajak berembug tentang bagaimana perhelatan akan kita adakan, tetapi Dia selalu kita limpahi semua kesulitan setelah pesta usai. Tiap kali ada persoalan yang kita tak mampu menangani, “Tukang Cuci Piring” itu kita minta untuk mengatasi.
Kitab Amsal menasihati, “Akuilah Dia dalam segala lakumu”. Jangan hanya mengakui kuasa dan kebaikan-Nya, tetapi hormati dan akui juga kehendak-Nya dan kedaulatan-Nya. Jangan jadikan Dia Penasihat yang tak pernah didengar, jangan jadikan Dia “Tukang Cuci Piring” dalam “pesta semau gue” hidupmu, tetapi dengarkan kehendak-Nya, dan berjuanglah mewujudkan itu. —EE
PENGAKUAN DAN PENGHORMATAN KITA KEPADA TUHAN
HANYALAH SEJAUH KETAATAN KITA KEPADA-NYA.—O.S. Raille
Anda diberkati melalui Renungan Harian?
Jadilah berkat dengan mendukung pelayanan kami.
Rek. Renungan Harian BCA No. 456 500 8880 a.n. Yayasan Gloria