HAMBAR DAN DINGIN
- Rincian
- Diterbitkan hari Minggu, 30 April 2017 00:00
- Ditulis oleh Eko Elliarso
- Dibaca: 8264 kali
Baca: Kejadian 15:1-6
“Ya, Tuhan Allah, apakah yang akan Engkau berikan kepadaku, karena aku akan meninggal dengan tidak mempunyai anak, dan yang akan mewarisi rumahku ialah Eliezer, orang Damsyik itu”. (Kejadian 15:2)
Bacaan Alkitab Setahun:
1 Raja-raja 21-22
Akhirnya (ay. 6), Abram percaya. Tetapi, awalnya tidak demikian. Dalam Kejadian 12, Tuhan berjanji, keturunan Abram akan menjadi bangsa yang besar. Bagi Abram—kala itu berusia 75 namun belum punya anak—janji itu membuatnya amat sangat berharap. Namun, setelah lama dinanti, janji itu tak kunjung digenapi.
Maka, ketika Tuhan berkata, “upahmu akan sangat besar” (ay. 1), Abram menjawab, “Ya, Tuhan Allah, apakah yang akan Engkau berikan kepadaku, karena aku akan meninggal dengan tidak mempunyai anak” (ay. 2). Seakan Abram berkata, “Sudahlah, Tuhan, jangan berjanji lagi. Seorang anak pun nyatanya aku tak punya”. Betapa getir jawaban itu! Jawaban itu dengan sangat jelas menunjukkan bahwa Abram sangat kecewa. Abram tawar hati, hatinya dingin, perasaannya kepada Tuhan pun hambar.
Anda pasti tahu, kita pun bisa jatuh ke dalam sikap serupa. Karena sesuatu, kita kecewa pada Tuhan. Perasaan kita kepada Tuhan hambar, dan dingin. Tiada kehangatan. Sentuhan-Nya tak terasa, kehadiran-Nya tak menyemangati. Janji-Nya tak lagi mengisi hati. Bagaimana dengan berkat-Nya? Jujur, saya tak berharap. Jika diberi, syukurlah. Jika tidak, sudahlah. Terserah. Saya tak mau memikirkannya.
Alangkah pahit relasi seperti itu. Alangkah berat jika hidup dijalani dengan hati demikian. Hari-hari dilewati seakan sendirian, tanpa siapa pun diyakini menyertai. Betapa mustahil perjuangan ditempuh tanpa Tuhan menjadi andalan.
Akan kita biarkankah hati kita hambar dan dingin terhadap Tuhan? Semoga itu bukan pilihan kita. —EE
BETAPA MENAKUTKAN JIKA HIDUP HARUS KITA JALANI DAN KITA PERJUANGKAN
SEAKAN SENDIRIAN, TANPA SIAPA PUN KITA YAKINI DAPAT KITA ANDALKAN
Anda diberkati melalui Renungan Harian?
Jadilah berkat dengan mendukung pelayanan kami.
Rek. Renungan Harian BCA No. 456 500 8880 a.n. Yayasan Gloria