PROSES YUSUF
- Rincian
- Diterbitkan hari Senin, 27 Februari 2017 00:00
- Ditulis oleh Endang B. Lestari
- Dibaca: 16871 kali
Baca: Kejadian 37:12-36
Adapun Yusuf, ia dijual oleh orang Midian itu ke Mesir, kepada Potifar, seorang pegawai istana Firaun, kepala pengawal raja. (Kejadian 37:36)
Bacaan Alkitab Setahun:
Bilangan 32-33
Yusuf menaati perintah ayahnya untuk melihat keadaan kakak-kakaknya yang sedang menggembalakan kawanan domba. Bukan perjalanan yang mudah karena Shikem berjarak 30 kilometer dari Dotan. Ironisnya, kakak-kakak Yusuf malah berencana membunuhnya. Sekalipun urung dibunuh, ia dijual sebagai budak. Kehidupan berat di Mesir menempanya mengalami perubahan hidup dan menjadi awal baginya untuk menolong keluarganya.
Besi menajamkan besi, orang menajamkan sesamanya, kata Amsal. Besi yang bergesekan bisa menimbulkan getaran, bahkan percikan api. Namun, hasil akhirnya adalah pedang yang tajam! Kehadiran orang-orang yang menjengkelkan dan menimbulkan masalah bisa dipakai oleh Tuhan untuk mengasah karakter kita menuju keserupaan dengan Kristus. Ada kalanya perkataan atau tindakan orang lain membuat kita marah, sakit hati, dan malu. Jika kita mau menerimanya dengan hati yang terbuka dan siap diubahkan, alih-alih merasa sakit hati, iman dan karakter Kristus semakin terbentuk dengan kokoh dalam hidup kita.
Tuhan dapat membentuk kita melalui khotbah pendeta yang terdengar menyindir dan menyakitkan hati. Perkataan teman yang terdengar sebagai ejekan. Atau malah hinaan seseorang. Sangat disayangkan jika kita mudah marah, membenci, atau sakit hati dalam menanggapinya. Lihatlah tangan Allah yang turut bekerja untuk mendatangkan kebaikan bagi kita. Kita tidak dipanggil untuk hidup dalam kenyamanan, melainkan untuk mengalami perubahan, menjadi semakin serupa dengan Kristus. —EBL
BESI MENAJAMKAN BESI, ORANG MENAJAMKAN SESAMANYA.
SENJATA MENJADI TAJAM KARENA IA SERING DIASAH!
Anda diberkati melalui Renungan Harian?
Jadilah berkat dengan mendukung pelayanan kami.
Rek. Renungan Harian BCA No. 456 500 8880 a.n. Yayasan Gloria