MENANGIS BERSAMA
- Rincian
- Diterbitkan hari Senin, 21 November 2016 00:00
- Ditulis oleh Heman Elia
- Dibaca: 11024 kali
Baca: Yohanes 11:1-44
Ketika Yesus melihat Maria menangis dan juga orang-orang Yahudi yang datang bersama-sama dia, maka sedihlah hati-Nya. Ia sangat terharu. (Yohanes 11:33)
Bacaan Alkitab Setahun:
Roma 8-10
Ketika Jakarta diserang teroris pada Januari 2016, beberapa televisi menyiarkannya secara langsung. Beberapa kali muncul himbauan agar media massa dan media sosial tidak menayangkan foto jenazah. Sayangnya himbauan itu kurang mendapat perhatian. Sebenarnya pelanggaran ini bukan hanya terkait dengan kesopanan. Hal ini juga menyangkut bela rasa dengan sesama yang sedang berduka karena ditinggalkan orang yang mereka kasihi.
Yesus juga memperlihatkan keterlibatan-Nya dalam perasaan duka anggota keluarga dan sahabat Lazarus. Dia sebenarnya telah merencanakan untuk membangkitkan Lazarus. Yesus mampu melakukannya karena Dialah kebangkitan dan hidup (ay. 25). Namun, kemahakuasaan Yesus tidak membuat-Nya memandang rendah mereka yang berduka. Dia tidak melarang mereka menangis. Dia memahami beratnya perpisahan dengan orang yang dikasihi. Bahkan lebih dari itu, Yesus turut merasakan kesedihan mereka yang mendalam dan larut dalam tangisan bersama mereka.
Sikap dan perilaku Yesus patut kita teladani. Seharusnyalah kita pun menghargai perasaan teman-teman yang berduka. Dalam banyak peristiwa, mereka yang berduka telah meyakini tentang kehidupan kekal nan penuh sukacita setelah kematian ragawi. Bagaimanapun, mereka membutuhkan waktu untuk menjalani proses kesedihan yang mendalam itu. Melalui air mata kita yang tulus, mereka dapat merasakan dukungan dan pernyataan kasih kita. Marilah kita menangis bersama dengan mereka yang menangis (Rm. 12:15). —HEM
KEBERSAMAAN KITA DALAM PERASAAN DUKA SAHABAT
MEMBERIKAN KEKUATAN DAN PENGHIBURAN YANG MEREKA BUTUHKAN
Anda diberkati melalui Renungan Harian?
Jadilah berkat dengan mendukung pelayanan kami.
Rek. Renungan Harian BCA No. 456 500 8880 a.n. Yayasan Gloria