JANGAN MENUNGGU DITINDAS
- Rincian
- Diterbitkan hari Senin, 07 November 2016 00:00
- Ditulis oleh Lim Ivenina Natasya
- Dibaca: 13184 kali
Baca: Mazmur 119:65-72
Bahwa aku tertindas itu baik bagiku, supaya aku belajar ketetapan-ketetapan-Mu. (Mazmur 119:71)
Bacaan Alkitab Setahun:
Yohanes 17-18
Bila penindasan terjadi, biarlah mutu hidup yang tinggi dihasilkan. Ada seorang pengusaha yang berhasil. Semasa sukses ia tidak pernah mau beribadah dan mencari Tuhan. Pada masa tuanya, pengusaha ini terkena stroke sehingga ia tidak bisa berjalan dan sulit berbicara. Ke mana-mana ia didorong dengan kursi roda. Dalam masa sulit dan penuh ketidakberdayaan itu, sang istri mengajaknya untuk beribadah ke gereja. Ia menurut, mau datang beribadah dan setia sampai mati.
Pemazmur menyatakan, “Sebelum aku tertindas, aku menyimpang, tetapi sekarang aku berpegang pada janji-Mu” (ay. 67). “Bahwa aku tertindas itu baik bagiku, supaya aku belajar ketetapan-ketetapan-Mu” (ay. 71). Kesesakan atau penindasan sering merupakan cara yang ampuh untuk membawa seseorang mendekat kepada Tuhan dan mencari Dia dengan sungguh-sungguh. Terkadang Tuhan menempatkan kita pada posisi tertindas agar kita ‘berseru’ kepada-Nya. Contohnya ketika Yosafat menghadapi bani Moab dan bani Amon (2 Taw. 20). Ia menjadi takut lalu mengambil keputusan untuk mencari Tuhan. Ia menyerukan kepada seluruh Yehuda supaya berpuasa (ay. 3). Ia tidak tahu apa yang harus ia lakukan, tetapi matanya tertuju kepada Tuhan (ay. 12).
Jika saat ini kita sedang mengalami kesesakan dan penindasan, janganlah menjauh dan meninggalkan Tuhan. Inilah saatnya untuk mendekat kepada Tuhan dan mencari Dia dengan sungguh-sungguh. Tuhan pasti mendengar dan Ia akan menyelamatkan kita dari segala kesesakan (Maz. 34:7). —IN
JANGAN MENUNGGU PENINDASAN
BARU BERSUNGGUH-SUNGGUH MENCARI TUHAN
Anda diberkati melalui Renungan Harian?
Jadilah berkat dengan mendukung pelayanan kami.
Rek. Renungan Harian BCA No. 456 500 8880 a.n. Yayasan Gloria