MAHKOTA KEPUASAN
- Rincian
- Diterbitkan hari Rabu, 02 November 2016 00:00
- Ditulis oleh Eko Elliarso
- Dibaca: 11556 kali
Baca: 1 Timotius 6:2b-10
Asal ada makanan dan pakaian, cukuplah. (1 Timotius 6:8)
Bacaan Alkitab Setahun:
Yohanes 4-5
Dalam King Henry VI, William Shakespeare menulis, “My crown is called content. A crown it is that seldom kings enjoy.” Mahkotaku adalah rasa puas. Itulah mahkota yang para raja jarang menikmatinya.
Banyak orang mengira, kepuasan didapat jika semua rencana tertunaikan, segala keinginan terwujud, dan tiap hasrat terpenuhi. Tetapi, perhatikanlah. Ketika sebuah rencana tertunaikan, lahirlah rencana-rencana lain. Kala suatu keinginan terwujud, bermunculanlah keinginan-keinginan baru. Begitu hasrat tertentu terpenuhi, hasrat-hasrat berikutnya berdesakan menuntut pemenuhan. Ternyata, pemenuhan rencana, keinginan, maupun hasrat tidak mengantar pada kepuasan. Kenapa?
Kepuasan bukanlah soal terpenuhinya rencana, hasrat, maupun keinginan. Kepuasan adalah merasa cukup dengan yang dipunyai, dan berbahagia karena apa yang ada. Rasul Paulus memilih kiasan yang sangat sederhana untuk menandaskan pesannya, “Asal ada makanan dan pakaian, cukuplah.”
Rasul Paulus tidak mengatakan bahwa kebutuhan lain tidak bermakna. Dengan kiasan itu, ia ingin menegaskan, agar kita merasa cukup dan berbahagia dengan apa yang ada. Caranya? Jangan mendasarkan kepuasan pada pemenuhan rencana, hasrat, maupun keinginan. Jangan menjadi seperti banyak raja, yang—kata Shakespeare—memiliki hampir segalanya tetapi tak pernah merasa puas. Tak ada jalan lain, kita harus mengubah orientasi kita, dan tegas mendidik hati kita sendiri, agar merasa cukup dengan yang kita miliki, dan berbahagia dengan apa yang ada. —EE
KEPUASAN LAHIR DARI RASA CUKUP ATAS APA YANG DIPUNYAI,
DAN BERBAHAGIA KARENA APA YANG ADA
Anda diberkati melalui Renungan Harian?
Jadilah berkat dengan mendukung pelayanan kami.
Rek. Renungan Harian BCA No. 456 500 8880 a.n. Yayasan Gloria