PEMELIHARAAN ALLAH
- Rincian
- Diterbitkan hari Kamis, 26 Mei 2016 00:00
- Ditulis oleh Susanto
- Dibaca: 11972 kali
Baca: Yunus 2:1-10
... ketika jiwaku letih lesu didalam aku, teringatlah aku kepada Tuhan, dan sampailah doaku kepada-Mu, ke dalam bait-Mu yang kudus. (Yunus 2:7)
Bacaan Alkitab Setahun:
2 Tawarikh 18-20
Full Life Commentary mencatat ada 7 mukjizat Allah dalam kisah Yunus: mengirim angin ribut (1:4); mengatur undian sehingga Yunus kena undi (1:7); meneduhkan laut (1:15); mengatur hingga seekor ikan besar menelan Yunus (1:17); memelihara Yunus tetap hidup di perut ikan selama 3 hari (1:17); membawa ikan itu menuju daratan, dan memuntahkan Yunus ke darat (2:10).
Sayangnya, ada satu mukjizat terpenting yang terlupakan oleh penulis tafsir dan banyak orang, yaitu pertobatan Yunus (2:7). Dalam pelariannya menjauhi Tuhan, seharusnya Yunus binasa. Bukankah ia telah berkeras kepala? Namun Tuhan sanggup menjamah dan mengubahkan hati Yunus. Seperti Tuhan tidak menghendaki penduduk Niniwe binasa, Tuhan juga menyayangi nabi yang memberontak dan melawan panggilanNya. Dalam kesusahan Yunus, ternyata Allah bersamanya dan setia menjaganya. Ketika jiwanya letih lesu dan terancam maut (2:6-7), doa Yunus tetap didengar Tuhan. Keberadaan Allah hanya sejauh doa. Bukankah ini sebuah mukjizat besar yang setiap hari selalu terjadi, yaitu pemeliharaan Allah atas umat-Nya? Dia selalu menjagai agar umat-Nya tidak murtad dan binasa. Siapakah yang dengan kekuatannya sendiri sanggup memelihara iman dan kesetiaannya kepada Tuhan? (bdk. Ibr. 6:4-10, Rm. 5:9).
Sikap Yunus adalah cerminan riil sikap kebanyakan orang Kristiani. Tidak peduli jika musuhnya yang berdosa binasa, tetapi berteriak memohon pertolongan ketika dirinya sendiri terancam bahaya. Mari ubah sikap hati kita yang keliru.—SST
MUKJIZAT TERBESAR ADALAH KETIKA ALLAH MENJAMAH
HATI KITA UNTUK BERBALIK KEPADA-NYA
Anda diberkati melalui Renungan Harian?
Jadilah berkat dengan mendukung pelayanan kami.
Rek. Renungan Harian BCA No. 456 500 8880 a.n. Yayasan Gloria