TAK PERLU MARAH
- Rincian
- Diterbitkan hari Jum'at, 06 Mei 2016 00:00
- Ditulis oleh Selly Miarani
- Dibaca: 10258 kali
Baca: Yakobus 1:19-27
Saudara-saudara yang kukasihi, ingatlah hal ini: Setiap orang hendaklah cepat untuk mendengar, tetapi lambat untuk berkata-kata, dan juga lambat untuk marah. (Yakobus 1:19)
Bacaan Alkitab Setahun:
2 Raja-Raja 14-15
Suatu pagi yang indah, saya begitu bersemangat ke kantor. Namun ketika rapat dimulai, mendadak emosi saya mulai tak terkontrol. Hampir semua divisi belum menyelesaikan laporan pertanggungjawaban yang diberikan beberapa waktu lalu. Saat itu, saya pun tanpa sadar melontarkan komentar yang sinis terhadap mereka.
Ketika makan siang tiba, entah kenapa kejadian di rapat muncul kembali di dalam memori. Sejenak saya merenungkan apa yang sudah terjadi. Saya menyesali ucapan saya tadi. Saya mencoba menempatkan diri di posisi mereka. Bagaimana perasaan mereka? Apakah dengan komentar yang sinis tersebut mereka akan belajar dan berkembang? Apakah ke depan nanti mereka akan mempunyai hubungan kerja yang baik dengan saya?
Sebagai seorang atasan, pekerja, teman, orangtua, atau sebagai apa pun kita di lingkungan, mungkin seringkali kita dikecewakan atau, sebaliknya, mengecewakan orang lain. Tetapi, bagaimana respons kita dalam menanggapi setiap persoalan yang ada, itulah kunci dari persoalan tersebut. Apakah kita mudah terpancing? Apakah kita berdiam diri sejenak? Apakah kita bersikap masa bodoh dan tidak peduli? Apakah kita mengabaikan? Atau apakah kita mencari Tuhan?
Firman Tuhan mengingatkan kita agar cepat untuk mendengar, tetapi lambat untuk berkata-kata (ay. 19). Amarah manusia tidak mendatangkan kebenaran dan kebaikan. Tidak perlu marah-marah ketika muncul masalah. Ketika kita tenang dan mampu berpikir jernih, kita relatif lebih mudah menemukan solusi yang tepat.—MIA
KEMARAHAN TAK TERKONTROL BISA MERUSAK HUBUNGAN,
TANPA MENAWARKAN JALAN KELUAR YANG DIPERLUKAN
Anda diberkati melalui Renungan Harian?
Jadilah berkat dengan mendukung pelayanan kami.
Rek. Renungan Harian BCA No. 456 500 8880 a.n. Yayasan Gloria