HIKIKOMORI
- Rincian
- Diterbitkan hari Jum'at, 29 April 2016 00:00
- Ditulis oleh Sugihendarto Pratama P.
- Dibaca: 11369 kali
Baca: 1 Raja-raja 19:1-18
Cukuplah itu! Sekarang, ya TUHAN, ambillah nyawaku, sebab aku ini tidak lebih baik dari pada nenek moyangku. (1 Raja-raja 19:4)
Bacaan Alkitab Setahun:
1 Raja-Raja 19-20
Hikikomori adalah istilah bahasa Jepang untuk menggambarkan orang yang suka menyendiri, menjauhi kehidupan sosial. Mereka mengurung diri di kamar selama beberapa waktu, bahkan sampai bertahun-tahun. Mereka melakukannya karena tidak tahan menanggung tekanan hidup. Mereka stres dan depresi.
Tekanan hidup dialami oleh semua orang, tanpa pandang bulu. Elia juga pernah mengalami beratnya tekanan. Ia meminta Tuhan untuk mengambil nyawanya (ay. 4) dan merasa sendirian (ay.10, 14). Itu tanda bahwa Elia depresi. Mengapa? Harapannya untuk membuat orang meninggalkan penyembahan berhala—setelah ia memusnahkan 450 nabi Baal dan 400 nabi Asyera—tidak membuahkan hasil. Raja dan rakyat Israel tidak juga berbalik kepada Tuhan (ay. 1). Ia merasa gagal. Ditambah lagi, Izebel bersumpah hendak membunuhnya (ay. 2).
Tuhan tidak meninggalkan Elia yang terpuruk. Tuhan memperhatikan kebutuhan jasmani Elia (ay. 5-8). Sesuatu yang tampak sepele, namun begitu penting bagi Elia. Tuhan lalu menyadarkan Elia atas tanggung jawab yang Elia emban dengan bertanya, “Apakah kerjamu di sini? (ay. 9, 13). Tuhan juga memberikan tanggung jawab baru kepada Elia untuk mengurapi beberapa orang pilihan Tuhan (ay. 15). Akhirnya, Tuhan menunjukkan pada Elia bahwa pelayanannya selama ini tidaklah sia-sia karena masih ada tujuh ribu orang Israel yang tidak menyembah berhala (ay. 18).
Jika saat ini kita mengalami tekanan, stres, bahkan depresi, ingatlah bahwa Tuhan tidak pernah meninggalkan kita.—SPP
JANGANLAH MEMPRAKTIKKAN HIKIKOMORI;
TUHAN SELALU MENEMANI KITA
Anda diberkati melalui Renungan Harian?
Jadilah berkat dengan mendukung pelayanan kami.
Rek. Renungan Harian BCA No. 456 500 8880 a.n. Yayasan Gloria