JANGAN BERLEBIHAN
- Rincian
- Diterbitkan hari Rabu, 17 Februari 2016 00:00
- Ditulis oleh Herodion Pitrakarya G.
- Dibaca: 16919 kali
Baca: Kolose 4:1-6
Hendaklah kata-katamu senantiasa penuh kasih, jangan hambar, sehingga kamu tahu, bagaimana kamu harus memberi jawab kepada setiap orang. (Kolose 4:6)
Bacaan Alkitab Setahun:
Bilangan 10-11
Seorang ibu menawar buah duku di pasar tradisional. Ketika penjual menyebutkan harganya per kilogram sang ibu berkomentar, ”Lah, duku seupil-seupil gini kok mahal amat!” Si penjual terdiam sejenak. Lalu ia menukas, “Masih mending duku saya seupil-upil, ketimbang upil nyonya seduku-duku.”
Melebih-lebihkan! Itulah yang terjadi dalam kisah di atas. Hal itu bukan Cuma terjadi dalam percakapan dengan orang luar, tetapi juga tidak jarang terjadi dalam percakapan antaranggota keluarga: antara suami dan istri, antara orangtua dan anak, antara orangtua dan menantu. “Kamu selalu menyusahkan saja!” “Kamu tidak pernah memperhatikan saya.” Tanpa kita sadari, dalam berkomunikasi dengan sesama kita sering melontarkan kata-kata yang melebih-lebihkan kekurangan orang lain. Menyakitkan, dan melenceng dari kebenaran.
Rasul Paulus menasihati agar kita menerapkan kasih dalam berkomunikasi dengan sesama, termasuk ketika bercakap-cakap dengan orang lain. Sebelum mengucapkan sesuatu, hendaklah kita pertimbangkan lebih dahulu, apakah kata-kata yang akan kita lontarkan itu memang benar-benar tidak berlebihan. “Apakah suamiku selalu menyusahkan? Tidak pernahkah ia membuatku tertawa gembira?” “Apakah istriku memang tidak pernah memperhatikan diriku? Ketika aku sakit, bukankah ia berpayah-payah memasak makanan khusus yang bukan pantanganku?” “Benarkah anakku memang selalu menyebalkan?” “Benarkah orangtuaku tidak pernah mengabulkan permintaanku?” Hendaklah kata-kata kita penuh dengan kasih.—HPG
UNTUK HAL NEGATIF JANGAN PERNAH MEMAKAI ISTILAH “SELALU”;
UNTUK HAL POSITIF JANGAN PERNAH MEMAKAI ISTILAH “TIDAK PERNAH”.
Anda diberkati melalui Renungan Harian?
Jadilah berkat dengan mendukung pelayanan kami.
Rek. Renungan Harian BCA No. 456 500 8880 a.n. Yayasan Gloria