BERNYANYI DALAM KESULITAN
- Rincian
- Diterbitkan hari Selasa, 09 Februari 2016 00:00
- Ditulis oleh Piter Randan Bua
- Dibaca: 13301 kali
Baca: Mazmur 23
TUHAN adalah gembalaku, takkan kekurangan aku. (Mazmur 23:1)
Bacaan Alkitab Setahun:
Imamat 22-23
Lagu Kidung Jemaat 392, Ku berbahagia, ditulis oleh Fanny Crosby. Ketika berusia enam tahun, dokter keliru mengobatinya sehingga ia kehilangan penglihatan seumur hidup. Ia menikah dengan pria yang juga tuna netra. Dikaruniai seorang anak, anak mereka meninggal saat berumur delapan tahun. Tidak lama kemudian, suaminya juga meninggal dunia. Sebatang kara di dunia, Crosby mengalami masa-masa sulit dalam hidupnya. Tetapi dalam kesulitan ia justru menciptakan lagu-lagu yang nantinya menguatkan jutaan orang di seluruh dunia.
Dalam lagu pop, kita cukup sering menjumpai lirik semacam ini, “Aku tak sanggup lagi menanggung penderitaan ini.” Lirik ini mungkin mewakili jeritan hati banyak orang. Adalah hal yang lazim jika kebanyakan orang terpuruk dan kehilangan pengharapan saat penderitaan datang bertubi-tubi. Misalnya, saat kehilangan orang yang dikasihi atau kehilangan hal yang berharga. Kita kecewa, rentan, dan menjadi gampang menyalahkan orang lain, bahkan mungkin Tuhan.
Akan tetapi, orang yang percaya pada rencana baik Allah akan tetap bernyanyi dan bersukacita. Mengubah penderitaan dan kesedihan itu sebagai inspirasi dan pujian bagi Allah. Hal itu bukan hanya menguatkan dirinya, tetapi juga orang lain. Ia tahu Allah tidak meninggalkannya. Ia yakin akan penyertaan dan pertolongan Tuhan. Tetap bahagia walau kondisinya sulit dan menyedihkan. Dalam segala keadaan ia berkata, “Tuhan adalah gembalaku, takkan kekurangan aku.” Apakah kita termasuk orang yang seperti itu?—PRB
ORANG PERCAYA YAKIN BAHWA DALAM SEGALA KEADAAN DAN SITUASI
TUHAN TURUT BEKERJA UNTUK MENDATANGKAN KEBAIKAN
Anda diberkati melalui Renungan Harian?
Jadilah berkat dengan mendukung pelayanan kami.
Rek. Renungan Harian BCA No. 456 500 8880 a.n. Yayasan Gloria