MENGOSONGKAN GELAS
- Rincian
- Diterbitkan hari Senin, 08 Februari 2016 00:00
- Ditulis oleh Agustina Wijayani
- Dibaca: 13998 kali
Baca: 1 Korintus 1:25-27
Tetapi apa yang bodoh bagi dunia, dipilih Allah untuk memalukan orang-orang yang berhikmat (1 Korintus 1:27)
Bacaan Alkitab Setahun:
Imamat 19-21
Bob Sadino, pengusaha Indonesia yang bergerak di bidang pangan dan peternakan serta pemilik jaringan usaha Kemfood dan Kemchicks, semasa hidup dikenal sebagai penular “ilmu goblok untuk sukses”. Ia berkata, “Setiap bertemu dengan orang baru, saya selalu mengosongkan ‘gelas’ saya lebih dulu.” Mengapa? Sebab, semakin “goblok” seseorang, akan semakin banyak ilmu yang diperolehnya. Sikap ini ada benarnya: kita perlu merendahkan diri untuk belajar sehingga pengertian kita semakin luas.
Dalam gereja di Korintus, sebagian orang tidak percaya bahwa Yesus telah bangkit dari kematian karena mereka sangat berpegang pada ilmu pengetahuan. Selain itu, ada juga keyakinan Yahudi yang tidak percaya kalau Mesias bisa mati. Mereka berpikir bahwa Mesias itu tangguh dan tak terkalahkan. Tak heran, kelompok ini memandang salib sebagai sebuah kebodohan. Ini terjadi karena mereka tidak mau “mengosongkan gelas” dan bersikeras dengan pandangan mereka sendiri. Mereka tidak mau mencoba memahami cara pandang Allah, dan sulit menerima pandangan yang berbeda.
Demikian pula jika kita mau belajar. Alangkah baiknya bila kita “mengosongkan gelas” lebih dulu dan siap untuk banyak mendengar dengan rendah hati. Dengan hikmat Tuhan, maka kita akan bisa menerima kebenaran-kebenaran yang mungkin berbeda dengan pikiran kita sendiri. Kita juga tidak menganggap diri serba benar, tetapi bersedia dikoreksi. Kiranya ini menjadi cara kita bertumbuh—baik secara jasmani maupun rohani.—AW
ORANG YANG TERBUKA UNTUK BELAJAR
SEDIA MEMBUKA HATI DAN TELINGANYA UNTUK MENDENGAR
Anda diberkati melalui Renungan Harian?
Jadilah berkat dengan mendukung pelayanan kami.
Rek. Renungan Harian BCA No. 456 500 8880 a.n. Yayasan Gloria