BEKAS LUKA
- Rincian
- Diterbitkan hari Sabtu, 29 Agustus 2015 00:00
- Ditulis oleh Piter Randan Bua
- Dibaca: 9660 kali
Baca: Yohanes 20:24-29
Kemudian Ia berkata kepada Tomas, "Taruhlah jarimu di sini dan lihatlah tangan-Ku, ulurkanlah tanganmu dan taruhlah ke lambung-Ku dan jangan engkau tidak percaya lagi, melainkan percayalah." (Yohanes 20:27)
Bacaan Alkitab Setahun:
Yeremia 51-52
Saya tidak telalu percaya diri karena punya bekas luka di kaki. Saat bepergian saya akan menutupinya dengan celana panjang. Tetapi setiap saya memandangnya, saya teringat akan masa remaja yang kelam. Masa yang diwarnai dengan kenakalan dan suka berkelahi. Bekas luka itu adalah bekas tusukan kayu saat berlari menghindari kejaran lawan. Jika ada orang menanyakannya, saya akan menjelaskan penyebabnya dengan malu-malu, dan kadang-kadang sambil menasihati.
Bekas luka adalah guru kita. Ia mengingatkan kita akan pengalaman yang menyakitkan. Bekas luka sering tampak buruk dan tidak menarik dilihat. Kita pun berusaha menyembunyikannya dari orang lain. Tetapi, mereka yang bijak akan menjadikannya pelajaran agar terhindar dari luka serupa. Jika kita mau menceritakannya, mungkin hal itu bisa mengubah dan menguatkan orang lain.
Yesus tak menyembunyikan luka bekas tusukan di lambung dan tangan-Nya. Malahan, menyuruh Tomas menjamahnya. Hasilnya, Tomas percaya dan menjadi murid yang militan mengabarkan injil-Nya. Menurut tradisi, Tomas pergi ke India dan Afrika Utara. Ia banyak menghentikan penyembahan berhala. Dan, karena kegigihannya, ia dilemparkan ke dalam api sebelum menghembuskan napas terakhir akibat tusukan tombak.
Setiap kita pasti punya “luka” masa lalu. Tapi, setelah Tuhan Mengubahkan kita, tak perlu malu dan menyembunyikannya. Dari bekas luka itu, kita dapat belajar menjadi bijaksana dan menguatkan orang lain.—PRB
PELAYANAN YANG PALING EFEKTIF KADANG-KADANG MUNCUL
DARI PENGALAMAN YANG MENYAKITKAN DAN SULIT UNTUK DILUPAKAN
Anda diberkati melalui Renungan Harian?
Jadilah berkat dengan mendukung pelayanan kami.
Rek. Renungan Harian BCA No. 456 500 8880 a.n. Yayasan Gloria