MENIKMATI JERIH PAYAH
- Rincian
- Diterbitkan hari Jum'at, 15 Mei 2015 00:00
- Ditulis oleh Go Hok Jin
- Dibaca: 19083 kali
Baca: Pengkhotbah 2:24-25
Tak ada yang lebih baik bagi manusia dari pada makan dan minum dan bersenang-senang dalam jerih payahnya. Aku menyadari bahwa inipun dari tangan Allah. (Pengkhotbah 2:24)
Bacaan Alkitab Setahun:
1 Tawarikh 11-13
Dalam penyusunan anggaran setiap awal bulan bersama istri, kami sengaja menyisihkan dana untuk hiburan. Tak jarang kami juga sengaja meluangkan waktu berdua untuk menikmati makan bersama di tempat yang kami sukai. Bagi kami, menyediakan anggaran khusus untuk hiburan dan makan bersama adalah cara untuk menikmati berkat yang Tuhan berikan melalui pekerjaan kami.
Pengkhotbah juga berbicara tentang menikmati jerih payah yang Tuhan berikan. Menurut Pengkhotbah, tak ada yang lebih baik selain makan, minum, dan bersenang-senang sebagai bagian dari menikmati hasil jerih payah dalam berkat Tuhan. Jika tanpa berkat Tuhan, sekuat apa pun seseorang berusaha, hasilnya bisa menguap dalam sekejap. Tak ada yang dapat merasakan makan, minum, atau menikmati hidup di luar Dia (ay. 25). Namun, dalam menikmati berkat yang Tuhan berikan--baik untuk makanan, minuman, atau hiburan--tetaplah ada batasan yang perlu kita perhatikan. Konsumsi berlebihan akan menyebabkan penyakit dan tidak semua hiburan manusia berkenan di hadapan Allah.
Tuhan memberikan berkat--dalam hal ini keuangan--supaya kita dapat menikmati hasil jerih payah kita di dalam Dia. Tak ada yang salah dengan menikmati berkat Tuhan, selagi masih dalam takaran normal dan tidak melanggar kebenaran firman Tuhan. Mari bersyukur atas berkat yang Tuhan berikan. Bersyukurlah, bersukacitalah, bersenang-senanglah, dan nikmatilah berkat-Nya bersama dengan orang yang kita kasihi. Berbagilah juga dengan sesama.—GHJ
TIDAK ADA YANG SALAH DENGAN MENIKMATI HASIL JERIH LELAH,
SELAMA ITU TIDAK MELANGGAR FIRMAN ALLAH
Anda diberkati melalui Renungan Harian?
Jadilah berkat dengan mendukung pelayanan kami.
Rek. Renungan Harian BCA No. 456 500 8880 a.n. Yayasan Gloria