RAJA KOK INFANTILE?
- Rincian
- Diterbitkan hari Rabu, 04 Februari 2015 00:00
- Ditulis oleh Debora Tioso
- Dibaca: 13652 kali
Baca: 1 Raja-raja 21:1-19
Lalu masuklah Ahab ke dalam istananya dengan kesal hati... Maka berbaringlah ia di tempat tidurnya dan menelungkupkan mukanya dan tidak mau makan. (1 Raja-raja 21:4)
Bacaan Alkitab Setahun:
Imamat 9-10
Infantile adalah istilah Bahasa Prancis yang artinya adalah kenakan-kanakan. Infantile terjadi pada orang dewasa yang bersikap seperti anak kecil, yang apabila kemauannya tidak dituruti, akan ngambek, marah, tidak mau makan, dan sebagainya.
Sikap infantile ini ditunjukkan oleh seorang raja yang berkuasa di Israel, yaitu Ahab. Kala itu ia mengingini kebun anggur Nabot yang terbentang di dekat istananya. Padahal, sebagai raja, ia tentu dikelilingi kekayaan berlimpah. Sementara itu, Nabot menolak untuk menjualnya karena kebun anggur itu merupakan pusaka nenek moyangnya (ay. 3). Sifat kekanak-kanakan Ahab muncul. Ia kecewa, marah, ngambek dan tidak mau makan. Istrinya, Izebel, dengan segera mengambil tindakan. Ia mengupayakan pembunuhan atas Nabot dan merampas kebun anggurnya. Dengan senang Ahab bangun untuk mengambil kebun itu (ay. 16). Namun demikian, atas tindakan mereka berdua, ada konsekuensi yang harus mereka terima. Hukuman Tuhan yang dinyatakan melalui nabi Elia tidak main-main dan mengerikan: “Beginilah firman Tuhan: Di tempat anjing telah menjilat darah Nabot, di situ jugalah anjing akan menjilat darahmu" (ay. 19).
Sifat infantile ini sebenarnya ada dalam diri semua orang dewasa, entah ia orang berpangkat dan terkenal, entah ia orang biasa. Kita perlu waspada, terlebih dengan kedudukan yang memungkinkan kita bertindak sewenang-wenang. Jangan sampai muncul sikap kekanak-kanakan. Kiranya Tuhan mendewasakan kita, dari hari ke hari.—DT
SYUKURILAH SEMUA YANG KITA PUNYA
TANPA RASA IRI DAN DENGKI PADA SESAMA
Anda diberkati melalui Renungan Harian?
Jadilah berkat dengan mendukung pelayanan kami.
Rek. Renungan Harian BCA No. 456 500 8880 a.n. Yayasan Gloria