AKHIR KONTRAK
- Rincian
- Diterbitkan hari Rabu, 31 Desember 2014 00:00
- Ditulis oleh Sigit Kurniawan D.P.
- Dibaca: 9523 kali
Baca: Mazmur 39
Ya TUHAN, beritahukanlah kepadaku ajalku, dan apa batas umurku, supaya aku mengetahui betapa fananya aku! (Mazmur 39:5)
Bacaan Alkitab Setahun:
Wahyu 21-22
Seorang teman saya enggan merayakan hari ulang tahun. “Setiap kali ulang tahun, aku selalu diingatkan bahwa sebenarnya umurku di dunia ini semakin pendek, bukan semakin panjang,” kilahnya. Baginya, Tuhan sudah menetapkan masa hidup seseorang di dunia ini. “Jadi, setiap bertambah umur, kita pun semakin dekat dengan akhir ‘masa kontrak’ kita di dunia ini.”
Daud, orang yang begitu dekat dengan Tuhan, ingin tahu kapan akhir hidupnya. Kesadaran akan betapa fananya hidup manusia membuatnya semakin berhati-hati dalam menjalani hidup. Daud pun bukan meminta tolong karena dikejar musuhnya, melainkan meminta tolong pada Tuhan, agar Tuhan menjaga mulutnya. Ia tahu akibat dari perkataannya. Uria dan banyak orang lainnya juga mati karena perintahnya. Dan itu semua membuatnya sedih (ay. 13). Kesadaran akan kelemahan diri membuat Daud mempertanyakan makna umurnya. Dan, ia berharap dapat ‘pergi’ dalam sukacita (ay. 14).
Kita dapat memanfaatkan momen pergantian tahun untuk merenungkan kefanaan hidup. Banyak hal yang telah kita lewati, banyak pengalaman yang telah mengajar kita, tidak sedikit duka yang mungkin menyisakan kesakitan. Itu semua modal untuk mantap melangkah memasuki tahun baru. Umur boleh semakin bertambah, fisik mungkin semakin melemah, tapi kita dapat semakin giat di dalam Tuhan. Mari memasuki tahun yang baru dengan semangat dan kerinduan yang senantiasa diperbarui untuk memuliakan nama-Nya. Dengan itu kita mengatasi kefanaan.—WAN
MESKI UMUR SEMAKIN BERTAMBAH, BUKAN HAMBATAN
UNTUK TETAP GIAT MELAYANI TUHAN
Anda diberkati melalui Renungan Harian?
Jadilah berkat dengan mendukung pelayanan kami.
Rek. Renungan Harian BCA No. 456 500 8880 a.n. Yayasan Gloria