HARUS MISKIN?
- Rincian
- Diterbitkan hari Rabu, 15 Oktober 2014 00:00
- Ditulis oleh Endang B. Lestari
- Dibaca: 11672 kali
Baca: Lukas 16:19-31
Tetapi Abraham berkata: Anak, ingatlah bahwa engkau telah menerima segala yang baik sewaktu hidupmu, sedangkan Lazarus segala yang buruk. Sekarang di sini ia mendapat hiburan dan engkau sangat menderita. (Lukas 16:25)
Bacaan Alkitab Setahun:
Markus 6-7
Apa yang terlintas dalam benak Anda saat membaca kisah orang kaya dan Lazarus yang miskin? Apakah Anda pernah terpikir untuk menafsirkan bahwa Yesus tengah memberi pengajaran mengenai siapa yang berhak masuk surga? Apakah setiap orang yang ingin masuk surga harus menjadi miskin seperti Lazarus? Harus menjadi pengemis? Apakah orang kaya pasti masuk alam maut?
Perhatikan bagaimana kehidupan si kaya semasa hidup. Bagaimana ia berpakaian setiap hari. Bagaimana ia setiap hari bersukaria dalam kemewahan-terikat pada semuanya itu. Dan bagaimana ia begitu tidak peduli pada Lazarus yang tiap hari berbaring dekat pintu rumah mewahnya, penuh borok tak terobati, dan menunggu remah dari meja makannya agar dapat mengenyangkan perut. Sikap hati, ketidakpedulian pada sesama, serta gelimang harta yang membuatnya terikat "membawanya" ke alam maut. Namun demikian, baik kekayaan maupun kemiskinan bukan prasyarat untuk masuk ke alam maut atau ke surga. Hal itu hanya lambang mengenai kepada apa (atau siapa) kita terpaut dan terikat.
Tidak ada yang salah dengan kekayaan dan menjadi orang kaya. Persoalannya, apakah kita begitu terikat dan terpaut pada kekayaan tersebut, dan apakah kekayaan itu hanya kita gunakan demi kesenangan sendiri, bukan memakainya sebagai sarana menunjukkan kasih kepada sesama dan Tuhan. Dalam hidup ini, bagaimana kita menggunakan kekayaan? Apakah kekayaan menggeser posisi Tuhan dalam hidup kita? Ataukah kita menggunakannya sebagai sarana anugerah bagi sesama?—EBL
APAKAH HARTA DUNIA MENGIKAT ANDA? LEPASKANLAH,
DAN ANDA SEDANG MENGIKATKAN DIRI PADA HARTA DI SURGA
Anda diberkati melalui Renungan Harian?
Jadilah berkat dengan mendukung pelayanan kami.
Rek. Renungan Harian BCA No. 456 500 8880 a.n. Yayasan Gloria