AKU PERCAYA IMANMU!
- Rincian
- Diterbitkan hari Kamis, 11 September 2014 00:00
- Ditulis oleh Samuel Yudi Susanto
- Dibaca: 11877 kali
Baca: Ayub 23:1-17
Karena Ia tahu jalan hidupku; seandainya Ia menguji aku, aku akan timbul seperti emas. (Ayub 23:10)
Bacaan Alkitab Setahun:
Yehezkiel 37-39
“Di manakah Allah pada saat aku sangat membutuhkan-Nya?” Sebagai orang percaya, pasti ada masa-masa ketika Allah terasa begitu jauh. Kita merasa hidup dalam kesepian, tertekan oleh beratnya beban hidup, dan kita berseru kepada Allah, namun tidak kunjung memperoleh jawaban-Nya? Kita bertanya-tanya mengapa hal itu terjadi. “Bukankah Allah berjanji akan menjawab saat aku berseru kepada-Nya? Apakah aku melakukan kesalahan atau apakah Dia sudah tidak peduli padaku?”
Ayub berteriak kepada Allah di tengah ketidakadilan yang ia alami sambil mempertanyakan kehadiran-Nya. Di manakah Allah? Ayub berjalan ke timur, ke barat, ke utara, dan ke selatan, namun tidak menemukan Allah (ay. 8-9). Tetapi, di ayat ke 10, kita membaca kata-kata Ayub yang menunjukkan tanggapan hatinya di tengah kondisi itu. Ia memilih untuk melihat keadaan itu sebagai sebuah pengujian iman. Dan, yang terutama, ia tetap berpegang pada penyertaan Allah.
Ya! Terkadang ketidakhadiran Allah merupakan ujian terhadap iman kita. Di situ Allah meneguhkan, “Sungguh, Aku mempercayai imanmu, anak-Ku!” Sekalipun kita mungkin tidak mampu mengerti mengapa Dia tidak menjawab doa kita saat kita begitu membutuhkan-Nya, dari situlah akan timbul iman yang tabah dan percaya. Ujian itu menghasilkan “emas”, sesuatu yang mulia dan berharga. Jadi, jika hari ini kita merasa ditinggalkan oleh Allah, janganlah iman kita menjadi kendor. Allah sejatinya tetap menyertai kita, dan tengah mengerjakan “emas” dalam hidup kita.—SYS
ALLAH MENGUJI IMAN BUKAN UNTUK MENGHANCURKAN KITA,
MELAINKAN UNTUK MENGHASILAN “EMAS” DALAM HIDUP KITA
Anda diberkati melalui Renungan Harian?
Jadilah berkat dengan mendukung pelayanan kami.
Rek. Renungan Harian BCA No. 456 500 8880 a.n. Yayasan Gloria