DRAMA MEMILUKAN
- Rincian
- Diterbitkan hari Rabu, 05 Februari 2014 00:00
- Ditulis oleh Samuel Yudi Susanto
- Dibaca: 11574 kali
Baca: 2 Samuel 15:13-37
Daud mendaki bukit Zaitun sambil menangis, kepalanya berselubung dan ia berjalan dengan tidak berkasut. (2 Samuel 15:30)
Bacaan Alkitab Setahun:
Imamat 11-13
Drama memilukan sering terjadi di banyak keluarga. Dalam keluarga yang tampaknya bahagia, harmonis, dan baik-baik saja, tiba-tiba terbongkar bahwa anak kebanggaan mereka terlibat narkoba. Tidak berhenti di situ, anak keduanya pun diburu polisi karena melakukan kejahatan. Hati orangtua mana yang tidak berduka karenanya?
Daud pun mengalami drama keluarga yang tak kalah memilukan. Tuhan berjanji bahwa tahtanya akan kokoh selama-lamanya, namun nyatanya kini ia harus mengalami masalah pelik. Absalom, anak kandungnya, berencana melakukan kudeta atas tahta sang ayah. Daud pun mengungsi ke Bukit Zaitun sambil menangis dan tanpa alas kaki (ay. 30)! Dalam perjalanan menuju tempat pengungsiannya, ia dikutuki oleh Simei bin Gera, keturunan Raja Saul (16:68). Menghadapi semua kepiluan ini, Daud berkata, “Mungkin Tuhan akan memperhatikan kesengsaraanku ini, dan Tuhan membalaskanku dengan sesuatu yang baik sebagai ganti kutuk orang itu pada hari ini” (ay.12).
Persoalan pelik dalam rumah tangga, dalam hal hubungan dengan sesama, atau pekerjaan mungkin sedang membelit kita. Bagaimana reaksi kita? Untuk menghadapinya, kita dapat mengingat kembali perkataan Yesus: “Kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu” (Matius 5:44). Alih-alih menyalahkan atau mengutuk orang lain, marilah kita menunjukkan kesabaran dan kebesaran hati untuk tetap mengasihi walaupun dibenci dan tetap memberkati walaupun dikutuki.—SYS
DI TENGAH PERSOALAN HIDUP YANG PELIK,
MAUKAH KITA TETAP BERSABAR, MENGASIHI, DAN MEMBERKATI?
Anda diberkati melalui Renungan Harian?
Jadilah berkat dengan mendukung pelayanan kami.
Rek. Renungan Harian BCA No. 456 500 8880 a.n. Yayasan Gloria