SIKAP TERHADAP ANAK
- Rincian
- Diterbitkan hari Rabu, 29 Januari 2014 00:00
- Ditulis oleh Debora Tioso
- Dibaca: 13041 kali
Baca: 1 Samuel 2:27-36
... mengapa engkau menghormati anak-anakmu lebih dari pada-Ku...? (1 Samuel 2:29)
Bacaan Alkitab Setahun:
Keluaran 35-37
Anak adalah harta yang tak ternilai dalam keluarga. Abraham menunggu selama 25 tahun untuk mendapatkan Ishak. Dapatlah dipahami jika ia dan istrinya sangat mengasihi anak itu. Memang amat menyenangkan dapat menyaksikan pertumbuhan anak kita yang lucu dan menggemaskan. Wajah mereka tampak imut-imut dengan tatap mata yang bening polos. Namun, alangkah sedihnya kalau anak-anak yang semula me nyenangkan itu setelah besar menjadi menyebalkan.
Itulah yang terjadi pada keluarga imam Eli. Kedua anaknya, Hofni dan Pinehas, yang setelah dewasa seharusnya menjadi imam dan melayani umat Israel, ternyata menyalahgunakan kekuasaannya. Mereka menyerobot daging yang seharusnya dipersembahkan kepada Tuhan (ay. 13-17). Mereka menajiskan Kemah Suci dengan meniduri perempuan-perempuan yang melayani di situ (ay. 22). Eli sudah berusaha menegur mereka (ay. 23-25), tetapi ia tidak bersikap tegas. Ia malah ikut menikmati daging yang mereka ambil itu (ay. 29). Jelaslah bahwa ia lebih menyayangi dan menghormati anaknya daripada Tuhan.
Wajar saja jika orangtua bangga dan sayang pada anaknya. Orangtua juga perlu menghormati sang anak. Namun, tentu juga bukan dalam taraf yang berlebihan seperti sikap Eli sehingga si anak menjadi kurang ajar. Mintalah hikmat Tuhan untuk mendorong dan mengarahkan anak kita, agar mereka dapat membedakan antara yang patut dan yang tidak patut. Bersama-sama dengan mereka, kita belajar untuk menjadi keluarga yang takut dan hormat akan Tuhan.—DT
KASIH SAYANG TERBAIK PADA ANAK
ADALAH MENGARAHKAN MEREKA UNTUK MENGHORMATI TUHAN
Anda diberkati melalui Renungan Harian?
Jadilah berkat dengan mendukung pelayanan kami.
Rek. Renungan Harian BCA No. 456 500 8880 a.n. Yayasan Gloria