DI BAWAH PENINDASAN
- Rincian
- Diterbitkan hari Sabtu, 23 November 2013 00:00
- Ditulis oleh Martinus Prabowo
- Dibaca: 8779 kali
Baca: Kejadian 16:1-16
Lalu kata Malaikat TUHAN itu kepadanya: "Kembalilah kepada nyonyamu, biarkanlah engkau ditindas di bawah kekuasaannya." (Kejadian 16:9)
Bacaan Alkitab Setahun:
Roma 14-16
Dalam sistem masyarakat yang melegalkan perbudakan, nasib seorang budak tidak lebih dari sebuah barang. Ia tidak berhak menentukan hidupnya. Sepenuhnya milik tuan dan nyonyanya. Ia dapat diperlakukan dengan sekehendak hati oleh tuan dan nyonyanya. Tidaklah pantas seorang budak menentang tuan dan nyonyanya.
Namun Hagar merendahkan nyonyanya saat dirinya mengandung dari tuannya, Abraham (ay. 4-5). Sarai geram. Sebagai majikan, ia tidak bisa menerima perlakuan lancang itu. Sarai mengadu, dan Abraham mempersilakan Sarai menindas Hagar. Tidak kuat menanggungnya, Hagar lari. Ajaib, di tengah pelarian ia berjumpa malaikat Tuhan (ay. 7). Hagar diperintahkan agar kembali ke dalam penindasan nyonyanya (ay. 9). Dijanjikan kepadanya, darinya akan lahir banyak keturunan (ay. 10). Seorang budak yang telah melarikan diri, lalu menyerahkan diri kembali-bagaimana mungkin ia bisa melihat adanya masa depan dalam hidupnya?
Tetapi, begitulah rencana Tuhan. Keadaan tidak membatasi karya-Nya. Penindasan, kelaparan, ketelanjangan, bahaya, bencana, perang-tidak ada yang sanggup menggagalkan rencana-Nya. Dia akan menunjukkan jalan supaya janji-Nya itu tergenapi. Namun, Dia menuntut kita untuk berjalan dalam ketaatan. Dalam kasus Hagar, ia harus kembali kepada Sarai. Dengan cara itu hidupnya terpelihara dan tetap ada dalam naungan janji Tuhan. Bagaimana dengan kita? Tetapkah kita meyakini janji dan pemeliharaan-Nya saat jalan hidup kita terjal?—MRT
JANJI-NYA ADALAH SAUH PENGHARAPAN YANG AMAN
BAGI MASA DEPAN KITA
Anda diberkati melalui Renungan Harian?
Jadilah berkat dengan mendukung pelayanan kami.
Rek. Renungan Harian BCA No. 456 500 8880 a.n. Yayasan Gloria