EMPAT KOMITMEN MURID
- Rincian
- Diterbitkan hari Sabtu, 12 Januari 2013 00:00
- Ditulis oleh Martinus Prabowo
- Dibaca: 11544 kali
Baca: Kisah Rasul 11:18-26
Seluruh Kitab Suci diilhamkan Allah dan bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran. (2 Timotius 3:16)
Bacaan Alkitab Setahun:
Kejadian 34-36
Jonathan Edward, pelari lompat jangkit dari Inggris, adalah pemegang rekor dunia pada tiga Olimpiade berturut-turut dan ditahbiskan sebagai World Athlete of the Year pada 1995. Prestasi ini tak lepas dari komitmen dan pengorbanannya dalam berlatih. Ia juga berdisiplin dalam pola makan dan tidur. Ia bersaksi, “Komitmen untuk berprestasi seperti dengan komitmen yang diperlukan dalam mengikuti Kristus. Namun, lompat jangkit tidak mendominasi hidup saya; Kristuslah yang mendominasi hidup saya.”
Menjadi murid Kristus memerlukan komitmen. Nas hari ini menunjukkan empat komitmen seorang murid. Pertama, mau diajar. Jemaat mula-mula pertama-tama hidup dalam pengajaran rasul-rasul (Kis. 2:42). Firman juga bermanfaat untuk mengajar (2 Tim 3:16). Aktivitas pokok seorang murid adalah belajar. Sebagai murid, kita harus sukarela diajar Tuhan setiap waktu dalam firman.
Kedua, mau dikoreksi kesalahannya. Hal ini rasanya sukar, namun penting. Kita diajar untuk mengenali mana yang benar dan mana yang salah. Ketika membuka firman, kita harus siap untuk berkata, “Saya salah.” Jika keyakinan kita yakini tidak sejalan dengan firman, perlu kerendahan hati untuk tidak berdalih.
Ketiga, mau berubah. Sebaiknya, kita harus menutup telinga atau Alkitab kita, jika tidak siap menjadi murid. Pasalnya, menjadi murid harus siap berubah!
Dan terakhir, mau menjalankan kebenaran. Firman bukan soal pengetahuan, melainkan bagaimana firman itu “menjadi daging” dalam hidup kita.—MRT
APAKAH GUNANYA PENGETAHUAN ALKITAB
JIKA KEHIDUPAN KITA TIDAK DIUBAHKAN?