LATIHAN LAPANGAN
- Rincian
- Diterbitkan hari Sabtu, 27 Oktober 2012 00:00
- Ditulis oleh Petrus Budi Setyawan
- Dibaca: 7955 kali
Baca: Kisah Para Rasul 16:1-5
... dan Paulus mau, supaya dia menyertainya dalam perjalanan ... (Kisah Pr. Rasul 16:3)
Bacaan Alkitab Setahun:
Lukas 16-17
Kalau kita akan mengajari anak kita untuk bisa naik sepeda, apa yang akan kita lakukan? Apakah kita akan memintanya mencatat banyak teori tentang naik sepeda? Tentunya tidak! Kita biasanya memilih untuk langsung membawanya ke jalan atau tanah lapang bersama dengan sepedanya. Dengan memegangi sepedanya dan memberikan beberapa dorongan, kita memintanya untuk langsung naik dan mengayuh. Dengan cara itulah ia akan lebih cepat untuk dapat bersepeda.
Cara serupa dipakai Paulus ketika ingin mengasah Timotius untuk menjadi pelayan yang tangguh. Ia tidak meminta Timotius untuk memperbanyak ikut “seminar kepemimpinan dan pelayanan”, tetapi meminta Timotius untuk ikut “praktik pelayanan” bersamanya (ayat 3). Timotius belajar dan dilatih dengan cara melihat Paulus melayani, sekaligus dilibatkan dalam pelayanan. Mau tidak mau, ia ikut merasakan penderitaan maupun sukacita pelayanan yang dialami Paulus (lihat 2 Timotius 3:10-11). Timotius menjadi matang melalui latihan di lapangan.
Mungkin Anda merasa terpanggil untuk suatu pelayanan tertentu, namun ragu dengan kemampuan Anda. Mengambil komitmen terlibat langsung selama satu periode tertentu dapat menjadi latihan terbaik Anda. Mungkin kita sedang mempersiapkan mereka yang akan melayani, seberapa jauh kita memberikan kesempatan untuk mengalami apa yang dipelajari? Apakah kita pernah menciptakan peluang untuk mempraktikkan setiap prinsip firman Tuhan yang diajarkan? Ingat, menjadi pelaku firman jauh lebih penting daripada hanya sekedar tahu tentang firman. Dan, hal itu tidak terjadi di ruang kelas, melainkan dalam lapangan kehidupan setiap hari.—PBS
PERSIAPAN PELAYANAN TERBAIK
ADALAH DENGAN IKUT AMBIL BAGIAN DI DALAMNYA.