FENOMENA GUNUNG ES
- Rincian
- Diterbitkan hari Sabtu, 06 Oktober 2012 00:00
- Ditulis oleh Dewi Kurnianingsih
- Dibaca: 9570 kali
Baca: Mazmur 139:1-23
“Selidikilah aku ya Allah dan kenallah hatiku, ujilah aku dan kenallah pikiran-pikiranku. Lihatlah apakah jalanku serong dan tuntunlah aku di jalan yang kekal.” (Mazmur 139:23)
Bacaan Alkitab Setahun:
Matius 8; Markus 2
Gunung es adalah suatu bongkahan besar es air tawar yang telah terpecah dari akumulasi endapan salju yang membatu selama rentang waktu yang lama dan mengambang di perairan terbuka. Sekitar 80-90% volume gunung es berada di bawah permukaan air laut, besar dan bentuknya sulit diperkirakan hanya berdasarkan apa yang tampak di permukaan.
Hati dan pikiran manusia juga disadari Daud bagaikan gunung es. Kompleks. Sulit ditebak hanya berdasarkan apa yang tampak di luar. Ia pun meminta Tuhan menyelidiki hatinya. Daud mengenal Tuhan sebagai Pribadi yang Mahahadir (omnipresence), Mahatahu (omniscience) dan Mahakuasa (omnipotence). Tuhan hadir ketika ia melakukan segala sesuatu (ayat 1-4), sejak terbit fajar hingga tengah malam (ayat 9-10), sejak ia dibentuk dalam kandungan (ayat 14-16) hingga nanti ia turun ke dalam dunia orang mati (ayat 7-8). Tidak ada yang tersembunyi bagi-Nya. Pemahaman akan kemahatahuan Tuhan bukan merupakan ancaman bagi Daud, malahan menjadi penolong bagi dirinya yang penuh ketidaktahuan dan keterbatasan. Kemahahadiran dan kemahatahuan Tuhan juga menjadi jaminan bahwa Dia berkuasa menyelidiki hati, menguji pikiran, serta memperbaiki apa yang keliru di dalamnya.
Seringkali kita tampak “baik-baik saja” di luar, namun, jikalau kita mau jujur dan mengizinkan Tuhan menyelidiki diri kita, ada banyak hal yang mesti kita tinggalkan, perbaiki, dan mohonkan pengampunan. Dalam kesadaran akan ketidakberdayaan kita menghadapi “fenomena gunung es” di dalam diri, maukah kita dengan rendah hati berseru: ”Allah Yang Maha Tahu, selidikilah diriku, dan tuntunlah aku di jalan-Mu”?—DEW
KATA HATI BISA SAJA MENIPU.
MINTALAH DIUJI OLEH ALLAH YANG MAHATAHU.