BUKAN MAKANAN
- Rincian
- Diterbitkan hari Sabtu, 04 Agustus 2012 00:00
- Ditulis oleh Elisabeth Chandra
- Dibaca: 13610 kali
Baca: Yesaya 55:1-13
Mengapakah kamu belanjakan uang untuk sesuatu yang bukan roti, dan upah jerih payahmu untuk sesuatu yang tidak mengenyangkan? Dengarkanlah Aku maka kamu akan memakan yang baik dan kamu akan menikmati sajian yang paling lezat. (Yesaya 55:2)
Bacaan Alkitab Setahun:
2 Raja-raja 22-23; 2 Tawarikh 34-35
Mungkin Anda suka gemas melihat tingkah anak kecil. Saya juga. Pernah suatu kali saya membantu teman saya menyuapi anaknya. Sudah susah disuapi, lari ke sana ke mari, anak itu malah meraup mainan yang tergeletak di lantai dan memasukkannya ke dalam mulut. “Itu bukan makanan!” seru saya khawatir dan merebut mainan itu. Anda bisa tebak yang terjadi selanjutnya. Ya, ia pun menangis hebat.
Teguran Tuhan melalui nabi Yesaya ibarat orangtua yang prihatin melihat kebodohan anaknya. Mereka tidak mendengarkan Tuhan, mengandalkan pemikiran mereka sendiri, tak menyadari bahwa yang mereka upayakan itu sia-sia belaka (ayat 3). Padahal, Tuhan sudah menyediakan segala yang baik bagi umat-Nya, jika saja mereka mau datang dan menaati perkataan-Nya. Ada pemeliharaan hari lepas hari, bahkan janji keselamatan melalui Mesias yang akan diberikan atas seluruh bumi melalui Israel (ayat 3-5). Kasih dan pengampunan tersedia bagi orang yang mencari-Nya, rancangan-Nya sempurna (ayat 6-9). Firman-Nya memberi kehidupan dan pertumbuhan (ayat 10- 11). Seharusnya ini menjadi jaminan bagi Israel untuk senantiasa berpaut kepada Tuhan.
Sayangnya umat Israel lebih sering lari ke sana ke mari, menjauh dari Tuhan, mengejar apa yang dipandang mereka baik. Seperti banyak dari kita juga, bukan? Kita meraup hal-hal yang tidak seharusnya mengisi hidup kita. Kita pikir itu tidak berbahaya. Kita sangka itu lebih baik dari Tuhan. Hari ini, mari kembali mendengarkan Tuhan. Dia tahu apa yang terbaik bagi kita, jangan abaikan teguran-Nya. Berhentilah mencari kepuasan di luar Tuhan. Datanglah pada-Nya sekarang juga!—ELS
MENGAPA MENCARI KEPUASAN YANG SIA-SIA
JIKA TUHAN SUDAH MENYEDIAKAN YANG SEJATI.