MARTURIA
- Rincian
- Diterbitkan hari Jum'at, 18 Mei 2012 00:00
- Ditulis oleh Johan Setiawan
- Dibaca: 22159 kali
Baca: Kisah Pr. Rasul 5:26-42
Dan kami adalah saksi dari segala sesuatu itu, kami dan Roh Kudus, yang dikaruniakan Allah kepada semua orang yang mentaati Dia. (Kisah Pr. Rasul 5:32)
Bacaan Alkitab Setahun:
2 Samuel 19-21
Kata “saksi” dalam Alkitab bahasa Indonesia kita merupakan terjemahan langsung dari kata bahasa Yunani martus atau martur. Kata ini berarti seseorang yang menyatakan apa yang telah ia lihat, dengar, atau ketahui. Dari kata ini juga berasal kata martyr dalam bahasa Inggris, yang berarti seseorang yang membawa kesaksian melalui kematiannya. Kesaksian dan kemartiran memiliki akar dan sejarah yang sangat erat.
Pada masa kini, istilah “bersaksi” disamakan dengan kegiatan mengkomunikasikan Injil secara pribadi. Pada masa Alkitab, yang salah satu kisahnya kita baca dalam bagian ini, “bersaksi” lebih merupakan pernyataan di muka umum di tengah tantangan dan penganiayaan. Orang-orang percaya ditangkap, dihina, diadili, diancam, disesah, dianiaya. Bukannya susah, mereka justru bergembira boleh menderita karena Kristus (ayat 41). Bukannya berhenti, mereka terus mengajar dan memberitakan Injil, setiap hari (ayat 42). Sejarah mencatat bahwa pengakuan dan pengorbanan orang-orang percaya mula-mula ini sangat mempengaruhi orang-orang pada masa itu. Ketegaran mereka dalam penderitaan juga meneguhkan betapa bernilainya kebenaran yang mereka beritakan. Bisa jadi hal inilah yang kemudian menyebabkan banyak imam juga menyerahkan diri dan percaya (6:7).
Gereja dipanggil untuk melanjutkan menjadi saksi hingga ke ujung bumi, sampai segala suku bangsa menerima pemberitaan Injil kerajaan yang mulia ini. Generasi sebelumnya, para rasul dan gereja mula-mula, telah memberi teladan kesetiaan untuk kita ikuti. Kiranya generasi setelah kita juga akan mendapati kita setia dalam perjuangan dan ketaatan yang sama.—JOO
ORANG MENILAI BERHARGANYA BERITA YANG ANDA BAWAKAN
DARI PENGORBANAN YANG BERANI ANDA BERIKAN