PERHATIKANLAH ...
- Rincian
- Diterbitkan hari Rabu, 09 Mei 2012 00:00
- Ditulis oleh Sicillia Leiwakabessy
- Dibaca: 11627 kali
Baca: Ratapan 3:21-32
Tetapi hal-hal inilah yang kuperhatikan, oleh sebab itu aku akan berharap: Tak berkesudahan kasih setia Tuhan, tak habis-habisnya rahmat-Nya, selalu baru tiap pagi; besar kesetiaan-Mu! (Ratapan 3:21-23)
Bacaan Alkitab Setahun:
Mazmur 50, 53, 60, 75
Ada hal-hal yang senang saya lihat di pagi hari. Bunga-bunga yang semalam menguncup, kembali mekar berseri; anak-anak sekolah melangkah penuh semangat; sayuran segar tertata rapi di gerobak penjual sayur; langit biru membentang menggantikan gelap malam; sinar matahari yang terasa hangat menyentuh kulit. Memperhatikan “sapaan Tuhan” itu, segala penat kemarin seolah sirna, semangat saya diperbarui lagi.
Di tengah penderitaan, penulis kitab Ratapan mengarahkan perhatiannya pada hal yang tepat. Ia tidak berfokus pada situasi, tetapi pada kasih setia Tuhan. Ia memperhatikan pagi demi pagi berganti, dan tahu bahwa itu dimungkinkan karena pemeliharaan Tuhan yang setia (ayat 22- 23). Ia sadar bahwa yang terpenting bagi jiwanya adalah Tuhan, bukan hal yang lain (ayat 24). Di dalam penderitaan dan tekanan hidup, ia percaya akan kebaikan Tuhan (ayat 25). Itulah sukacita dan pengharapannya. Sekalipun tampaknya Tuhan tak segera menyelesaikan masalah, namun ia yakin Tuhan tahu waktu yang terbaik untuk segala sesuatu, jadi ia pun menanti (ayat 26-32).
Hal apakah yang hari-hari ini merampas perhatian Anda? Badai masalah? Tekanan hidup? Alihkan perhatian Anda kepada Allah dan berharaplah kepada-Nya. Kesetiaan-Nya tampak jelas bahkan lewat hal-hal sesederhana sinar mentari dan udara pagi. Perhatikan bagaimana Dia mencukupkan dalam kebutuhan sehari-hari, bahkan ketika terkadang kita lupa memohonnya. Perhatikan pertumbuhan karakter yang dimunculkannya dalam diri Anda melalui beragam situasi sulit. Perhatikan pertolongan-Nya yang selalu tepat waktu. Ya, perhatikan dan perhatikanlah lagi.—SCL
ARAHKAN PERHATIAN ANDA DENGAN TEPAT:
BUKAN PADA BESARNYA MASALAH TAPI PADA BESARNYA TUHAN.