MERASA AMAN
- Rincian
- Diterbitkan hari Jum'at, 20 April 2012 00:00
- Ditulis oleh Elisabeth Chandra
- Dibaca: 10942 kali
Baca: Amsal 28:1-10
Orang fasik lari, walaupun tidak ada yang mengejarnya, tetapi orang benar merasa aman seperti singa muda (Amsal 28:1)
Bacaan Alkitab Setahun:
2 Samuel 1-4
Pernahkah Anda berusaha tak terlihat ketika kendaraan polisi lewat, padahal ia tidak sedang mengejar Anda? Pernahkah kita berusaha membela diri dalam percakapan, padahal sebenarnya tidak ada orang yang mengkritik perkataan kita? Kalau pernah, kita takkan menemui kesulitan saat membaca ayat 1: “orang fasik lari, walaupun tidak ada yang mengejarnya”.
Ada sesuatu yang membuat orang fasik lari. Jelas bukan karena mereka orang-orang penakut. Pada kenyataannya, orang fasik dalam kebodohannya bisa melakukan tindakan-tindakan yang berisiko tinggi, misalnya: menerobos lampu merah, memakai obat terlarang, korupsi, dan sebagainya. Namun, seperti Adam yang bersembunyi ketika mendengar langkah Tuhan (Kejadian 3:8), ada nurani yang Tuhan berikan untuk memberi tahu bahwa ia “tidak aman” di hadapan Tuhan (bandingkan Roma 1:18). Sebaliknya, “orang benar merasa aman seperti singa muda”. Siapa mereka? Alkitab tidak memaksudkan mereka yang mengandalkan kebenarannya sendiri, tetapi orang-orang yang dibenarkan oleh Tuhan (Mazmur 32:1-2), yang hatinya telah dibersihkan dari nurani yang jahat sehingga beroleh keberanian menghadap Tuhan, hati mereka tidak lagi menuduh mereka (1 Yohanes 3:21).
Jika kita telah dibenarkan Tuhan, kita akan hidup menundukkan diri pada Firman-Nya. Aturan manusia yang sesuai dengan Firman Tuhan kita penuhi bukan karena dikejar rasa bersalah. Aturan manusia yang tidak sesuai dengan Firman Tuhan kita tentang dengan berani dan berhikmat. Kebenaran Tuhan itulah modal kita untuk “merasa aman” di hadapan Tuhan dan manusia.—ELS
RASA AMAN SEJATI DATANG DARI HIDUP YANG SUDAH DIBENARKAN
DAN DISELARASKAN DENGAN KEBENARAN TUHAN