OBAJA DAN EDOM
- Rincian
- Diterbitkan hari Senin, 19 Maret 2012 00:00
- Ditulis oleh Elisabeth Chandra
- Dibaca: 15335 kali
Baca: Obaja 1-7
Keangkuhan hatimu telah memperdayakan engkau ... (Obaja 3)
Bacaan Alkitab Setahun:
Ulangan 28-29
Tahukah Anda siapa Obaja? Setidaknya ada sebelas orang lain bernama sama yang disebutkan di Alkitab, tetapi satu pun tidak ada hubungannya dengan penulis kitab terpendek Perjanjian Lama ini. Tak ada catatan tentang asal usulnya. Satu-satunya yang kita tahu, Tuhan berkenan menyampaikan Firman-Nya melalui Obaja. Kontras dengan latar belakang si penulis, isi tulisannya berbicara tentang Edom, suatu bangsa yang besar dan terkenal, keturunan Esau. Ada banyak orang pintar di Edom, juga para pahlawan yang kuat (ayat 8-9). Namun, Tuhan tidak terkesan dan justru menghakimi mereka. Mengapa?
Ayat 3 menyebutkan sebabnya. Angkuh. Ya, Edom merasa diri hebat dibanding Israel dan bangsa-bangsa lain. Seperti elang yang terbang tinggi, aman dari jangkauan manusia, ia merasa aman karena kehebatannya (ayat 4). Keangkuhan mengaburkan akal sehatnya, membuatnya tak dapat melihat keterbatasan dan kebutuhannya akan Tuhan. Melihat Edom, Tuhan muak. “Aku akan menurunkan engkau,” firman-Nya. Bukan hanya diturunkan, tetapi dihinakan sangat dan dihancurkan sampai tak bersisa (ayat 2, 5-6).
Ketika kita merasa diri cukup baik, tidak seperti orang lain yang punya kekurangan ini dan itu, ketika hanya bisa melihat kesalahan sesama dan kebaikan diri sendiri, ketika kita merasa Tuhan tidak perlu campur tangan karena kita bisa mengatasi sendiri, waspadalah! Seperti Edom, kita sedang diperdaya keangkuhan dan Tuhan tidak suka melihatnya. Ketika merasa karya kita tak berarti dan tak banyak orang menghargai, meski bersungguh hati mengikut Tuhan, ingatlah Obaja yang tidak dikenal dan bagaimana Tuhan mengenal dan berkenan memakainya.—ELS
BERILAH AKU HATI YANG HANCUR DI HADAPAN-MU YA, TUHAN,
DARIPADA HIDUP YANG DIPERDAYA KEANGKUHAN DAN KAU HANCURKAN.