MASYARAKAT YANG SAKIT
- Rincian
- Diterbitkan hari Jum'at, 09 September 2011 00:00
- Ditulis oleh Susanto
- Dibaca: 10757 kali
Baca: 2 Samuel 13:1-31
Ketika segala perkara itu didengar raja Daud, sangat marahlah ia (2 Samuel 13:21)
Bacaan Alkitab Setahun:
Yehezkiel 8-11
Sebuah pemberitaan di media cetak mengisahkan pembunuhan siswa kelas 2 SMP oleh teman sekolahnya. Si pembunuh melakukannya secara sadar dan terencana. Bahkan ia melakukannya dengan disaksikan dua teman lain, sampai membuang mayat korban di sungai. Sungguh menyedihkan melihat kondisi masyarakat yang ”sakit” seperti ini. Sampai-sampai anak-anak yang secara kejiwaan masih labil, telah sangat terpengaruh oleh kekerasan yang terjadi di lingkungan sekitarnya.
Ketika Amnon tergoda oleh kemolekan Tamar, adik tirinya, ia tak sanggup mengendalikan nafsu. Maka, ia dan pembantunya mengatur siasat untuk menzinai Tamar. Jahatnya lagi, setelah dizinai, Tamar dicampakkan. Sakit hati Tamar pun kemudian diketahui kakaknya, Absalom, yang dengan penuh dendam mengatur siasat untuk membunuh Amnon. Daud, sebagai raja dan juga ayah, tak berdaya menyelesaikan masalah kekerasan dan kekejian ini. Sebab, Daud ingat kekejiannya sendiri menzinai Batsyeba dan membunuh Uria, suami Batsyeba, dengan cara licik. Daud telah mengakui dosanya di hadapan Allah. Namun, ia belum menuntaskan pengakuannya kepada istri dan anak-anaknya. Akibatnya, anak-anak Daud yang masih labil tumbuh dalam suasana penuh intrik.
Alkitab dengan jujur mengisahkan kelemahan Daud—raja besar yang mengasihi Allah. Jika sebagai orangtua, Anda pernah berbuat salah, sekalipun sangat keji, akui dan selesaikan di hadapan Allah. Setelah itu, selesaikan juga di hadapan keluarga. Sebab pengakuan yang tulus—sekalipun mengguncang dan mengecewakan anak-anak, pasti akan membawa penyembuhan bagi kedua pihak —SST
AGAR GENERASI MUDA TAK SALAH MELANGKAH DALAM HIDUP INI
TINGGALKAN JEJAK-JEJAK YANG LAYAK DIIKUTI