AGAMA TANPA SPIRITUALITAS
- Rincian
- Diterbitkan hari Minggu, 18 September 2016 00:00
- Ditulis oleh Daniel K. Listijabudi
- Dibaca: 9433 kali
Baca: Markus 7:1-23
Jadi, dengan adat istiadat yang kamu teruskan itu, firman Allah kamu nyatakan tidak berlaku. Banyak lagi hal lain seperti itu yang kamu lakukan. (Markus 7:13)
Bacaan Alkitab Setahun:
Daniel 10-12
Di Israel dulu ada 8 kelompok Farisi. Jadi kurang adil bila semua orang Farisi kita sorot secara negatif. Kelompok ke-8 adalah kelompok moderat. Nikodemus termasuk dalam kelompok ini. Ia datang malam-malam kepada Yesus dan bertanya tentang kelahiran baru. Ketujuh kelompok lain memang cenderung legalistik, yaitu memberlakukan hukum secara ketat, namun melupakan ”jiwa” dari hukum itu.
Itulah sebabnya orang yang legalistik biasanya berkepala batu, sok merasa benar asal sudah bisa menemukan dan mengutip hukum atau aturan yang tertulis. Herannya, orang legalistik kadang pintar mengelak kala aturan itu dikenakan pada diri mereka sendiri (ay. 9-13). Mereka memang mengutamakan penampilan saleh dan taat pada hukum Tuhan, namun hati mereka keras padas, jauh dari kelembutan dan kasih sayang. Orang semacam ini membuat agama tampil garang dan mengerikan. Agama mereka pisahkah dari spiritualitas. Inilah penyakit orang Farisi pada zaman Yesus dan juga ”orang Farisi” pada zaman kita. Padahal, tanpa spiritualitas, agama menjadi kering dan kehilangan kemanusiawiannya. Tanpa spiritualitas, orang akan hidup di bawah hukum dan bukan di bawah kehendak Tuhan. Kita menyalahgunakan hukum Tuhan, dan memakainya untuk menindas sesama, bukan memberkati mereka.
Kiranya kita dijauhkan dari sikap semacam itu. Semoga kita menjadi orang Kristen yang lembut, arif, berprinsip teguh, namun berbela rasa, bukan orang Kristen yang kaku beku bak batu. Dunia membutuhkan cinta kasih dan bukan batu-batu beku itu!—DKL
MANUSIA KESEPIAN, KARENA MEREKA LEBIH SUKA
MEMBANGUN BENTENG DARIPADA JEMBATAN HIDUP. --John F. Newton
Anda diberkati melalui Renungan Harian?
Jadilah berkat dengan mendukung pelayanan kami.
Rek. Renungan Harian BCA No. 456 500 8880 a.n. Yayasan Gloria