JIMAT PEDE
- Rincian
- Diterbitkan hari Senin, 31 Maret 2014 00:00
- Ditulis oleh Reza M. Adipratama
- Dibaca: 9837 kali
Baca: 1 Samuel 4:1b-22
Mengapa TUHAN membuat kita terpukul kalah oleh orang Filistin pada hari ini? Marilah kita mengambil dari Silo tabut perjanjian TUHAN, supaya Ia datang ke tengah-tengah kita dan melepaskan kita dari tangan musuh kita. (1 Samuel 4:3)
Bacaan Alkitab Setahun:
Rut 1-4
Ada begitu banyak hal yang membuat orang pede (percaya diri) dalam mengarungi kehidupan. Percaya tidak percaya, para anggota legislatif dan pejabat tinggi banyak yang membawa jimat. Dapat berupa keris, tombak, atau kertas berisi tulisan yang dianggap berkekuatan gaib. Orang kaya dan berjiwa petualang lain lagi. Mereka jadi pede ketika mengendarai motor gede. Apalagi ketika sedang berkonvoi, lampu lalu lintas tak mereka hiraukan lagi. Seolah-olah merekalah penguasa jalan.
Orang Israel pada awalnya menjadi tidak pede, kehilangan kepercayaan diri, ketika mengalami kekalahan yang besar. Mereka berintropeksi mencari penyebab kekalahan itu. Sayang nya, mereka mengambil kesimpulan keliru: bahwa mereka kalah gara-gara tidak membawa Tabut Perjanjian. Mereka menganggap Tabut Perjanjian sebagai “jimat” kemenangan. Esoknya kepercayaan diri mereka bangkit lagi. Hasilnya? Mereka kalah lagi, dan Tabut Perjanjian dirampas pula! Mereka keliru karena mengandalkan Tabut Perjanjian, bukan mengandalkan penyertaan Tuhan.
Nah, apakah yang menjadikan kita percaya diri dalam menjalani hidup ini? Apakah kita mengandalkan “jimat” tertentu? Mari kita renungkan: Benarkah motor, keris, benda pusaka, atau benda keramat lain itu sungguh-sungguh menguntungkan kita? Iblis telah mengecoh kita jika kita memercayai hal itu. Hanya dengan mengandalkan penyertaan dan perlindungan Tuhan, kita memiliki kepercayaan diri yang sejati.—RMA
RASA PERCAYA DIRI YANG SEJATI BUKAN BERASAL DARI JIMAT,
MELAINKAN DARI PENYERTAAN DAN PERLINDUNGAN TUHAN
Anda diberkati melalui Renungan Harian?
Jadilah berkat dengan mendukung pelayanan kami.
Rek. Renungan Harian BCA No. 456 500 8880 a.n. Yayasan Gloria