MEMILIKI SEORANG “NATAN”
- Rincian
- Diterbitkan hari Senin, 17 Maret 2014 00:00
- Ditulis oleh Davida Wisnubroto
- Dibaca: 13961 kali
Baca: 2 Samuel 12:1-14
Lalu berkatalah Daud kepada Natan: "Aku sudah berdosa kepada TUHAN." (2 Samuel 12:13)
Bacaan Alkitab Setahun:
Yosua 11-13
Ketika pasukannya sibuk berperang, Daud justru berjalan-jalan di atas istananya. Hal itu rupanya menjadi awal dari rentetan dosa yang menjerumuskannya. Ia melihat Batsyeba, istri Uria, sedang mandi. Peristiwa ini menyeretnya ke dalam perzinahan. Tidak berhenti di situ, Daud mengatur rencana untuk membunuh Uria di medan perang agar dapat menikahi Batsyeba.
Alkitab tidak mencatat bahwa Daud langsung menyesali dosanya. Baru kemudian Tuhan mengutus nabi-Nya, Natan. Dia memberi hikmat kepada Natan untuk menegur Daud melalui cerita tentang orang kaya yang merampas hak orang miskin demi kepentingan pribadinya. Daud pun bereaksi dan berkata bahwa orang kaya itu harus dihukum. Namun, betapa terkejutnya ia ketika Natan mengatakan, "Engkaulah orang itu!" Nabi itu membeberkan perbuatan Daud yang menyakiti hati Tuhan dan hukuman yang akan menimpanya. Daud pun tersadar, "Aku sudah berdosa kepada Tuhan" (ay. 13).
Seorang teman saya berkata, "Kamu tidak dapat mencium bau mulutmu sendiri. Yang dapat menciumnya orang lain. Hanya orang terdekatmu yang akan peduli dan bersedia mengatakannya kepadamu, agar kamu dapat menjaga kesehatan mulutmu." Kita pun memerlukan "Natan-Natan" yang bersedia dipakai Tuhan untuk mengingatkan ketika kita menyimpang dari kehendak-Nya. Melalui mereka, Tuhan menolong kita untuk kembali kepada-Nya. Mintalah Tuhan memberi kita seorang "Natan", yang berani menegur kesalahan kita dan mengarahkan kita kembali kepada-Nya.—DW
BERSYUKURLAH JIKA SESEORANG BERSEDIA DIPAKAI TUHAN UNTUK MENEGUR
KETIKA KITA MENYIMPANG DARI KEBENARAN
Anda diberkati melalui Renungan Harian?
Jadilah berkat dengan mendukung pelayanan kami.
Rek. Renungan Harian BCA No. 456 500 8880 a.n. Yayasan Gloria